Wawancara bersama Dr Doddy Irawan ST MEng
Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak
Fenomena peluruhan mahasiswa salah satunya terjadi karena adanya persepsi masyarakat mengenai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lebih unggul baik dari segi fasilitas, biaya kuliah murah, maupun kuantitas lulusan sehingga lebih diminati. Bukan tanpa alasan, hal itu bisa juga dikarenakan kurangnya informasi dari pihak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mengenai keunggulan PTS itu sendiri. Sehingga menjadi tugas dari PTS untuk mensosialisasikan keunggulan-keunggulan PTS yang mampu menjadi daya tarik untuk masyarakat kuliah di PTS. Begitu papar Dr Doddy Irawan ST MEng Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak memaparkan pendapatnya mengenai fenomena peluruhan mahasiswa. Kepada Reporter Warta PTM, Doddy turut memaparkan bagaimana keadaan UM Pontianak serta strategi yang dilakukan dalam menghadapi fenomena peluruhan mahasiswa.
Salah satu fenomena yang dialami oleh perguruan tinggi swasta yakni terjadinya peluruhan pada jumlah mahasiswa yang dimiliki. Menurut Anda, apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
Tentu penyebabnya karena beberapa faktor, selain adanya biaya pendidikan yang dianggap tinggi, beberapa faktor juga dapat menjadi penyebab diantaranya (1) Kualitas pendidikan yang kurang memadai oleh beberapa PTS yang tidak masih berkembang. (2) Perubahan kebijakan pemerintah terkait pendidikan, seperti program beasiswa atau subsidi pendidikan, dapat mempengaruhi jumlah mahasiswa di PTS. Jika program tersebut hanya diberikan pada PTN, maka hal ini dapat menyebabkan calon mahasiswa memilih perguruan tinggi negeri sebagai pilihan mereka. (3) Khusus di Kalimantan Barat, rata-rata pendapatan masyarakat masih dibawah rata-rata UMR. Sehingga orang tua sulit untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
Apakah UM Pontianak juga mengalami peluruhan jumlah mahasiswa? Jika iya, berapa persen terjadi peluruhan?
Alhamdulillah, secara umum UM Pontianak tidak ada penurunan jumlah mahasiswa yang signifikan rata-rata 1000 mahasiswa/tahun, dan untuk tahun TA 2022/2023 mahasiswa baru berjumlah 1200. Namun, kami juga mengalami tantangan yang serupa dengan PTS lainnya. Salah satunya karena adanya perspektif masyarakat bahwa PTN lebih unggul dari PTS sehingga lebih memilih kuliah di PTN. Juga adanya program seleksi nasional seperti SNBP (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi) dan SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes) dan Pelaksanaan Tes Mandiri PTN yang bisa 3 Gelombang, menjadi pilihan pertama oleh hampir semua calon mahasiswa. Ini menjadi tantangan bagi kami.
Langkah apa yang perlu ditempuh oleh UM Pontianak untuk mengurangi adanya peluruhan jumlah mahasiswa?
Pertama, memperbaiki kualitas pendidikan, meningkatkan kompetensi dosen dan tendik. Kedua, meningkatkan daya saing perguruan tinggi bisa dilakukan dengan mengembangkan program-program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar, meningkatkan kualitas pengajaran, dan fasilitas pendidikan, serta meningkatkan reputasi perguruan tinggi di kalangan akademisi dan dunia kerja. Ketiga, memperkuat hubungan dengan dunia kerja. Dengan adanya hubungan yang erat dengan dunia kerja, perguruan tinggi dapat menawarkan kesempatan kerja yang lebih luas bagi para lulusannya sehingga meningkatkan daya tarik perguruan tinggi tersebut di mata calon mahasiswa. Keempat, menyediakan fasilitas yang memadai yakni fasilitas seperti perpustakaan, laboratorium, dan ruang kelas yang nyaman dan lengkap bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa. Kelima, meningkatkan promosi yakni promosi yang efektif dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keunggulan dan kelebihan dari sebuah perguruan tinggi. Dan keenam, memberikan pengalaman belajar yang menarik. Perguruan tinggi perlu memberikan pengalaman belajar yang menarik dan aplikatif agar mahasiswa bisa merasakan manfaat dari ilmu yang mereka pelajari. Hal ini bisa dilakukan melalui kegiatan praktikum, magang, dan proyek-proyek yang sesuai dengan bidang studi yang diambil.
Bagaimana strategi branding (promosi) khusus yang dilakukan oleh UM Pontianak?
Mengenai promosi kami menggunakan beberapa strategi yakni membranding UM Pontianak dengan menawarkan keunggulan kampus berupa fasilitas yang memadai, SDM yang berkulitas, pembelajaran yang interaktif, prestasi mahasiswa didalam negeri maupun diluar negeri, dukungan untuk prestasi mahasiswa baik akademik maupun non akademik. Adanya beasiswa serta potongan biaya juga dapat menjadi alternatif pilihan yang ampuh untuk menarik perhatian calon mahasiswa. Selain itu, kampus juga dapat menampilkan alumni yang sudah bekerja ditambah dengan adanya informasi mengenai lowongan pekerjaan yang dapat difasilitasi oleh kampus. Dosen juga dapat melakukan pengabdian di sekolah-sekolah terutama pada program studi pendidikan. Hal yang paling penting pula, yakni mengencarkan media sosial dengan melibatkan semua elemen dari dosen, mahasiswa, pimpinan, melalui berbagai platfrom media pula.
Apakah UM Pontianak memberikan program promosi khusus untuk siswa internasional yang ingin mendaftar?
Ya, UM Pontianak menyediakan beasiswa yang meliputi cakupan pembiayaan akomodasi dan biaya pendidikan kepada mahasiswa asing terpilih.
Apa harapan bagi Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dalam rangka peningkatan mahasiswa baru di kalangan PTMA, khususnya UM Pontianak?
Harapan kami Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dapat mengadakan sosialiasi rencana kerja 2022-2027 untuk peningkatan kualitas PTMA kepada BPH dan Rektor PTMA untuk menyamakan persepsi tentang kontrak kinerja rektor terutama dalam hal anggaran. Kedua, membuat peraturan untuk dosen tetap PTMA berumur produktif yang masih S-2 untuk wajib S-3 dan mencari beasiswa. Ketiga, membentuk konsorsium riset antar PTMA dan kerja sama dengan PT di Luar Negeri (LN) untuk mengajukan funding ke LN. Seperti ke Eropa lewat program HORIZON 2020. Terakhir, kami berharap adanya solusi terkait peminjaman dana (non-bank) untuk PTMA pemula dan sedang berkembang dalam upaya peningkatan kualitas layanan. Karena pinjaman ke BANK Syariah, masih terasa berat dengan besarnya biaya angsuran. []APR
Be the first to comment