Desi, Alumni Unimuda Bawa Isu Papua dalam Forum Internasional

Desi, Alumni Unimuda Jajaki Kancah Internasional
Desi, Alumni Unimuda Jajaki Kancah Internasional

Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong terus mengepakkan prestasinya dalam melahirkan lulusan yang berkualitas. Salah satunya prestasi yang diraih Desi Karunia Oktavia Sentuf alumni UNIMUDA Sorong Prodi Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2017. Seusai lulus pada tahun 2021, Desi sempat mengikuti Program Training Academic of Conflict Transformation yang diadakan oleh ZDF Forum di Jerman selama 3 bulan.

Bukan hal yang mudah, Desi harus melalui proses dan seleksi yang ketat hingga terpilih menjadi salah satu dari 10 peserta terpilih dari seluruh dunia. Keberhasilan ini menjadikan Desi sebagai satu-satunya perwakilan dari Indonesia. Program tersebut memberikan wawasan dan keterampilan penting dalam transformasi konflik, yang memungkinkan Desi untuk mengaplikasikan pengetahuannya dalam konteks sosial di Papua.

 

Desi, Alumni Unimuda Jajaki Kancah Internasional
Desi bersama mahasiswa lintas negara, diantaranya Bolivia, Uganda, Kambodia, Belanda, dan Australia dan lain-lain.

“Sejak semester 6 atau 7 tepatnya saya lupa, tapi saat itu saya sudah mulai terlibat dan aktif dalam kegiatan masyarakat. Saat itu saya mengikuti salah satu kegiatan namanya ELSAM atau Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, dan pada saat itu kami mengatasi suatu persoalan di Maybrat,” ungkapnya dilansir melalui website Unimuda.

Keaktifan Desi dalam mengikuti berbagai program kemasyarakatan ternyata menjadi daya tarik dirinya untuk mendapatkan rekomendasi dari Peace Brigades International (PBI). “Saya terpilih mengikuti forum tersebut dan membawa isu-isu dan permasalahan yang ada di Papua untuk sama-sama ada dalam forum tersebut. Ada 10 orang terpilih dan saya menjadi satu-satunya dari Indonesia yang terlibat dalam training tersebut selama 3 (tiga) bulan di Jerman. Pada program tersebut kami difasiltasi bahkan diberikan pesangon dan diberikan kesempatan untuk bisa eksplore Eropa,” ungkapnya.

Bukan hanya mengikuti program, Desi juga sempat mengeksplore beberapa tempat di Eropa seperti mengelilingi Belgia dan Kanada. Ia juga mengakui program tersebut bukan hanya menjadi program diskusi namun turut mengubah sudut pandang dan menjadikan dirinya lebih aktif dan kritis. “Kami banyak belajar dan mempelajari bagaimana dialog dan mediasi, diajari bagaimana mencari sponsor dan menganalisis konflik-konflik,” paparnya.

Saat menjadi mahasiswa, Desi juga sempat mengikut pertukaran pelajar ke Jepang pada tahun 2019. Mahasiswa asal suku Maybrat ini bukan hanya menjadi Duta Unimuda melainkan Duta Papua yang mewakili Indonesia ke ajang internasional. Alhasil, ia pernah dinobatkan sebagai Duta GenRe Papua Barat dan terpilih sebagai Puteri Motivator tahun 2022. Pencapaian ini membuktikan bahwa Desi tidak hanya memiliki kecerdasan akademik, tetapi juga kemampuan kepemimpinan dan inspirasional yang kuat. Sebagai Duta GenRe, Desi berperan aktif dalam mempromosikan gender dan kesetaraan di Papua Barat, serta memberikan motivasi kepada pemuda dalam mencapai potensi terbaik mereka.

Saat ini desi tengah mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan magister dengan beasiswa penuh dari Norwegian Embassy di Norwegia pada tahun 2024 mendatang. Beasiswa ini merupakan pengakuan atas prestasi dan potensi yang dimiliki Desi dalam kontribusi positif bagi masyarakat dan pembangunan di Papua. Ia juga menjalankan program rumah belajar bagi anak-anak Papua dan sudah memiliki beberapa volunteer.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*