Kehadiran teknologi dalam pendidikan memang bukan hal yang baru. Pendidikan dan teknologi memiliki keterkaitan yang erat dan saling mempengaruhi satu sama lain, di mana pendidikan memiliki potensi besar dalam memengaruhi perkembangan teknologi, sementara teknologi juga memberikan dampak yang kuat pada sistem pendidikan.
Kehadiran Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMu) yang saat ini telah beroperasi selama lebih dari dua tahun menjadi bukti nyata, bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan tentu tidak ingin absen sebagai pranata atas pesatnya kemajuan teknologi, terutama dalam dunia pendidikan.
Sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), kampus virtual SiberMu oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haidar Nashir, M.Si. disebut sebagai implementasi makna dari Islam rahmatan lil ‘alamin, dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah yang mencerahkan, mencerdaskan, dan menyelamatkan kehidupan (alam semesta).
Kehidupan Era Society 5.0 dalam Bingkai Islam
Meski realitanya, Muhammadiyah telah mengintegrasikan aktivitas digital menjadi bagian tak terpisahkan di 164 perguruan tinggi Muhammadiyah, bukan hanya sebagai tambahan tetapi melainkan sebagai inti dari keseluruhan proses pendidikan. Dan SiberMu menjadi salah satu amanah dari Muhammadiyah menjadi penanda abad ke-2 Muhammadiyah dalam bidang digitalisasi dakwah sekaligus dalam menghadapi realitas baru.
Bersamaan dengan masifnya pengenalan metaverse secara global, Prof. Haidar memaknainya sebagai sebuah instrumen kehidupan baru, di mana manusia akan lebih dekat dengan dunia virtual yang tampak lebih nyata. Guru Besar Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu menyampaikan bahwa dunia baru juga akan diisi oleh kepentingan-kepentingan jahat yang akan merusak relasi peradaban manusia.
Pada konteks ini, Prof. Haidar memberikan dua substansi dari kehidupan baru dalam bingkai Islam, yakni berdasarkan Qs. Ali-Imran ayat 185 dan Surah Al-Asr. “Ketika menafsirkan redaksi dari ayat wa mal hayatuddunya ila mata’ul ghurur, diksi terakhir al-ghurur sering kali disalah tafsirkan sebagai pandangan negatif dan perlu diwaspadai dalam menjalani kehidupan, seperti hidup materialistik, hedonis, berbohong dan lain sebagainya,”.
Kehadiran dunia metaverse akan mengubah pandangan manusia tentang kehidupan, sehingga bentuk al-ghuhur dalam momen ini diarahkan pada hal positif. Prof. Haidar menegaskan kehadiran dunia virtual dan penuh permainan, maka hendaknya manusia memandang sebagai sesuatu yang nyata dan penuh makna. Secara jelas dapat ditemukan dalam al-Asr bahwa tidak ada salah benar, hitam putih, maupun pantas atau tidak pantas, melainkan banyak dimensi kehidupan atau di dalam Al-Quran disebut dengan istilah al-irsyadah (petunjuk).
“Semua tergantung pada manusia sebagai khalifah di muka bumi. Akan tetapi semua akan makin bermakna jika memiliki value atau nilai. Sebab kemajuan sebuah peradaban dilandaskan pada basis value, yaitu nilai-nilai luhur dan orientasi dalam tindakan kehidupan sehari-hari,” kata Prof. Haidar.
Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMU)
Perjalanan SiberMU dimulai pada momen istimewa, yakni dalam Resepsi Milad Muhammadiyah ke-107 pada Senin, 18 November 2019 di Sportorium UMY. Saat itu dilakukan soft launching dengan nama Muhammadiyah Online University, salah satu sarana pembelajaran jarak jauh yang digagas oleh PP Muhammadiyah. Pada tahun 2021, akhirnya izin operasional pendirian Universitas Siber Muhammadiyah dengan Nomor 430/E/O/2021 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia resmi memberikan Surat Keputusan (SK) berdirinya SiberMU.
Saat ini, SiberMu memiliki enam program studi berbasis teknologi Immersive yaitu Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality (XR) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Prodi terebut yakni S1 – PJJ Informatika, S1 – PJJ Sistem Informasi, S1 – PJJ Administrasi Kesehatan, S1 – PJJ Hukum, S1 – PJJ Manajemen, dan S1 – PJJ Akuntansi. Sementara kampus virtual dibangun dengan masterplan berkonsep Qibla Motherboard sebagai representasi nilai-nilai Islam berkemajuan. Di dalamnya, terdapat masjid, gedung kembar rektorat, gedung prodi, fakultas, perpustakaan, aula, dan auditorium bernama Sibertorium.
Sebagai upaya pengembangan mutu dan keunggulan akademik, SiberMu telah menjalin kerja sama dengan Universitas Siber Asia (Unsia) dan Universitas Terbuka melalui kegiatan “Benchmarking”. Agenda ini menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan fondasi akademik, khususnya Prodi PJJ Hukum, PJJ Sistem Informasi, dan PJJ Informatika. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat kualitas pembelajaran serta memberikan pengalaman terbaik kepada mahasiswa. []ron
Be the first to comment