Kerupuk Samiler, Camilan Tradisional yang Gurih dan Renyah! Tim Abdimas Kosabangsa Umsida dan UMS Sinergi Wujudkan UMKM Produktif dan Berkualitas

Tim Abdimas Kosabangsa Umsida dan UMS Sinergi Wujudkan UMKM Kerupuk Samiler lebih produktif dan berkualitas (Dok. Umsida)
Tim Abdimas Kosabangsa Umsida dan UMS Sinergi Wujudkan UMKM Kerupuk Samiler lebih produktif dan berkualitas (Dok. Umsida)

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) untuk meningkatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kerupuk samiler di Desa Wonosunyo, Pasuruan, Jawa Timur. Kali ini, Tim Umsida mengandeng tim dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)Sinergi Abdimas Kosabangsa Umsida dan UMS ini melakukan pendampingan pada pelaku UMKM agar lebih produktif dengan memberikan inovasi alat cetak.

Tim Abdimas Kosabangsa Umsida diketuai Indah Apriliana Sari ST MT ditemani dua anggota yakni Nur Ravita Hanun SE MA dan Muhlasin Amrulloh SUd MPdI. Sementara dari UMS diketuai oleh Ir Sartono Putro MT dengan anggotanya Aflit Nuryulia Praswati SE MM dan Hardika Dwi Hermawan SPd MscITE. Selama melakukan pendampingan, kedua tim tersebut melakukan pelbagai inovasi, salah satunya perbaikan dalam sistem proses pembuatan kerupuk samiler yang selama ini dilakukan secara manual.

Apriliana menyampaikan bahwa pelaku usaha sering menerima pesanan dalam jumlah besar, terutama menjelang hari raya yang bisa mencapai 1 ton. Sayangnya, sebagian besar pelaku usaha Desa Wonosunyo masih menggunakan alat konvensional. Sehingga proses produksi yang masih menggunakan peralatan konvensional tentu memerlukan waktu yang relatif panjang. Selain itu, ketebalan dan ukurannya tidak konsisten akibat minimnya alat bantu kerja.

Apriliana mengkonfirmasi bahwa sinergi antara Umsida dengan UMS bertujuan untuk mendampingi pelaku UMKM kerupuk samiler agar berproduksi lebih produktif dengan memberikan alat bantu kerja yang inovatif dan mudah digunakan.

“Kami berkolaborasi untuk mendampingi pelaku usaha kerupuk samiler. Sehingga mereka dapat berproduksi lebih produktif dengan memberikan alat bantu kerja yang inovatif dan mudah digunakan. Selain itu, pelaku usaha juga dapat memproduksi lebih cepat dan rapi, serta meningkatkan kualitas hasil produksi,” ungkapnya, Ahad, (13/05/2024).

Kerupuk Samiler: Produk Unggulan Desa Wonosunyo

Proses pembuatan kerupuk samiler di Desa Wonosunyo, Pasuruan, Jawa Timur (Dok. Umsida)
Proses pembuatan kerupuk samiler di Desa Wonosunyo, Pasuruan, Jawa Timur (Dok. Umsida)

Desa Wonosunyo Pasuruan, Jawa Timur merupakan sebuah desa yang kaya akan sumber daya alam, terutama ketela pohon atau singkong. Singkong yang melimpah ini dimanfaatkan oleh warga setempat menjadi olahan camilan tradisional yang khas, yaitu kerupuk samiler. Olahan yang diiris sangat tipis dan digoreng hingga garing. Kerupuk ini terkenal mudah remuk dan harganya relatif murah. 

Apriliana menyebut camilan tradisional dari Desa Wonosunyo dikenal memiliki rasa yang khas dan lebih enak. Menurutnya, kelezatan kerupuk samiler ini berasal dari kualitas dan tekstur singkong yang ditanam di Wonosunyo. Hal ini menjadi salah satu faktor kunci mengapa kerupuk samiler dari desa ini begitu digemari.

Dengan kualitas bahan baku yang superior dan proses produksi yang menghasilkan produk berkualitas. Produk UMKM ini tidak hanya menjadi kebanggaan Desa Wonosunyo, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian warga setempat. 

Program ini menjadi langkah awal yang penting, lanjut Apriliana, dalam upaya bersama untuk menciptakan UMKM lokal yang produktif dan berkualitas. Serta layak merambah ke pasar internasional. “Kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi agar dapat mengimplementasikan program-program Abdimas yang dapat memberikan dampak positif bagi semua pihak,” tegasnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*