Kunjungi Persada UAD, UMP Komitmen Tingkatkan Pembinaan Asrama Mahasiswa Muhammadiyah

Kunjungan pengurus Asrama Unggulan KH. Abu Dardiri Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) ke Persada Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (dok. Persada UAD)
Kunjungan pengurus Asrama Unggulan KH. Abu Dardiri Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) ke Persada Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (dok. Persada UAD)

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan hidup seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Upaya menciptakan lingkungan yang sehat sekaligus mempersiapkan generasi yang tangguh dan berdaya saing tinggi dapat dilakukan   Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dengan mendirikan asrama mahasiswa.

Pada era pendidikan dan teknologi yang semakin bekembang pesat, peran asrama mahasiswa akan semakin vital. Tidak sekadar tempat tinggal untuk menghemat uang, asrama kampus menjadi tempat dalam pembentukan karakter sekaligus meningkatkan hard skill dan soft skil melalui berbagai program kegiatan, baik akademik maupun nonakademik.

Pesantren Mahasiswa Kyai Haji Ahmad Dahlan misalnya. Sejak 2011, asrama mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang akrab disebut Persada ini menjadi wadah pengkaderan, bagi mahasiswa Muhammadiyah, untuk menjadi generasi yang unggul berkemajuan dan dijiwai nilai-nilai Islam. Dengan pengelolaan asrama yang baik dan bimbingan para Musyrif dan Musyrifah, Persada UAD terbukti telah melahirkan banyak mahasiswa berprestasi.

Melihat perkembangan dari Persada UAD, mendorong para pengurus Asrama Unggulan KH. Abu Dardiri Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melakukan kunjungan. Sebanyak 12 pengurus diterima oleh Badan Pengurus Harian (BPH) Persada di Ruang Meeting Room KH. Ahmad Dahlan Gedung Asrama Putra pada Senin, (12/02/2024).

Kunjungan itu dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas Asrama KH. Abu Dardiri UMP yang kemudian akan diadopsi untuk diterapkan sesuai dengan kultur dan kebutuhan. Salah satu pengurus  Asrama KH. Abu Dardiri UMP mengaku jika pihaknya baru menerima amanat untuk mengelola dan membina mahasiswa pada tahun 2019, terutama membina mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) UMP, sehingga membutuhkan banyak inspirasi dari asrama mahasiswa lainnya.

Pertemuan antara kedua lembaga tersebut tidak hanya sekadar diskusi, tetapi juga pertukaran pengalaman dan pembahasan tentang berbagai hal, mulai dari model penerimaan santri, manajemen pengasuhan, struktural pembina, konversi mata kuliah, pembiayaan, pembinaan Musyrif, digitalisasi data santri melalui sistem informasi, monitoring tahfiz Al-Qur’an, waktu masa tinggal santri di asrama, konsep pembinaan santri kader, pendekatan kepada santri dan lainnya.

Mereka menyoroti beberapa hal dari sistem pembinaan di Persada UAD, terutama tentang konversi mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), dan kontrol pendampingan santri melalui komposisi yang ideal antara jumlah santri dengan pendamping atau Musyrif/Musyrifah. Mereka menyampaikan bahwa saat ini pembinaan santri di Asrama KH. Abu Dardiri masih 1 banding 50, atau satu orang Musyrif mendampingi sekitar 50 mahasiswa.

Ustadz Budi Jaya Putra, mewakili Mudir Persada UAD, menyampaikan rasa gembira atas kunjungan saudara seperjuangan, yaitu sama-sama berjuang mendampingi dan membina mahasiswa menjadi kader yang anggun akhlaknya, unggul intelektualnya, serta berkompeten dalam kepemimpinan. Ust. Budi berpesan agar saat mengelola Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dijalankan dengan rasa ikhlas agar mendapatkan hasil yang luar biasa. []ron

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*