Rabu, (20/3/2024) bertempat di Masjid Pusat Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Pangkep, dan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Maros. Lembaga Pengembangan Cabang – Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan (PWM Sulsel) menggelar kegiatan silaturahmi sekaligus sosialisasi program ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pangkep dan Maros.
Tim Sosialisasi dan Bimtek dipimpin langsung Prof Andi Sukri Syamsuri selaku Ketua LPCR-PM PWM Sulsel didampingi Sekretaris LPCR PM PWM, Syafaat S Kuba MT IPM, dan pengurus lainnya, yakni Dr Nasrun, Muhammad Alka SPd MPd, Dr Sirajuddin, Dr Andi Makbul Syamsuri, Hartono bancong, PhD dan Ikhwan.
Dalam silaturahmi tersebut, dilakukan sosialisasi tentang kolaborasi antara LPCR-PM PWM Sulsel bersama Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar untuk membuka Konsentrasi Manajemen Masjid pada Program Studi (Prodi) S2 Manajemen. Selain itu, ada pula sosialisasi aplikasi pendataan Cabang dan Ranting, serta sosialisasi manajemen manajemen masjid.
Prodi S-2 Manajemen Masjid
Menurut Prof Andi Sukri Syamsuri, pembukaan prodi tersebut merupakan salah satu langkah yang diambil guna memperkuat manajemen masjid Persyarikatan. Untuk pendaftaran Semester Genap Tahun Akademik 2023–2024, dibuka pada Oktober 2023 hingga Maret 2024. Perkuliahan akan dimulai pada 25 Maret 2024.
Adapun syarat pendaftaran Prodi S-2 Manajemen Masjid yaitu scan ijazah dan transkrip nilai S-1
yang telah dilegalisir, Scan KTP dan Akta Kelahiran, Pas foto ukuran 4×6, Screenshot Bukti Kelulusan S-1 yang terdata pada laman Pangkalan Data Dikti, dan Surat rekomendasi dari LPCR–PM.
Kehadiran S-2 Manajemen Masjid ini selaras dengan target LPCR-PM PWM Sulsel Periode 2022-2027. Prof Andi Sukri Syamsuri menyampaikan bahwa misi pengembangan dengan target mendirikan cabang di 60 persen kecamatan, dan ranting di 40 persen desa/ kelurahan. “Langkah pertama yang akan dilakukan itu diawali dengan pendataan cabang, ranting dan masjid. Kami menargetkan pendataan bakal rampung dalam setahun, setelah itu kita lanjutkan dengan program pengaktifan cabang dan ranting,” ujar Andis, sapaan akrab Guru Besar dalam Bidang Linguistik itu.
Guna mempermudah pendataan, lanjut Andis, LPCR-PM PWM Sulsel membuat Website LPCR-PM PWM http://lpcrpm.pwmsulsel.org/ yang lebih sederhana, sehingga memudahkan pihak cabang dan ranting melaporkan aktivitas mereka secara real time. “Aplikasi ini tetap terkoneksi dengan aplikasi dari LPCR PM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, namun kita hanya menyederhanakan agar lebih mudah diinput oleh para pengurus cabang dan ranting,” tambahnya.
Lebih lanjut, LPCR PM PWM Sulsel juga akan melakukan target strategis dengan melahirkan 5000 anggota baru Muhammadiyah yang memiliki Nomor Baku Muhammadiyah (NMB) atau Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah tiap tahunnya. Bagi Andis, anggota yang sedikit menjadi masalah sulitnya mengaktifkan ranting. Sehingga, ia menargetkan dalam setahun kedepan, ada 5000 anggota yang memiliki NBM.
Kegiatan itu diakhiri dengan acara Bimtek yang dipandu oleh Syafaat S Kuba untuk menjelaskan proses penginputan data pada laman LPCR PM PWM Sulsel, dan Nasrun mengulas model dan strategi pembinaan masjid Muhammadiyah. []ron
Be the first to comment