Prestasi Dosen Bahasa Indonesia Menjadi Pembicara dalam Seminar Internasional

Prestasi membanggakan  di raih oleh Hendra Apriyadi selaku  dosen bahasa Indonesia STIKes Muhammadiyah Tegal Jawa Tengah yang juga merupakan Wakil Ketua 1 STIKes Muhammadiyah Tegal.

Hendra Apriyadi selaku dosen bahasa Indonesia terpilih untuk menjadi pembicara dalam kegiatan seminar Internasional  bertema Internasionalisasi Bahasa Indonesia Pasca Penetapan Sebagai Bahasa Resmi di UNESCO pada Sabtu, (16/12/2023). Turut hadir Prof. Gunawan Suryoputro, M.Hum selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka, Mohamad Oemar selaku Dubes RI Untuk Perancis, Wakil Tetap RI untuk UNESCO, Dr. Iwa Rukmana, M.A selaku kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Prof. Dr. Ade Hikmat, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana UHAMKA dan Kishor Kumar Das, M.A,.M.Phil (All India Radio).

Dalam kegiatan tersebut Hendra Apriyadi, membicarakan tentang Kontestasi Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Ruang Publik: Perspektif Sosiopragmatik. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam ruang publik pasca penetapan sebagai bahasa resmi di UNESCO dengan memperhatikan aspek sosiopragmatik. Dapat melibatkan berbagai aspek yang relevan dengan bidang linguistik, sosiologi, dan pragmatik.

Sosiopragmatik mengacu pada kajian tentang hubungan antara bahasa dan konteks sosial, termasuk norma-norma komunikatif, kebijakan bahasa, serta dinamika kekuasaan dalam penggunaan bahasa indonesia. “Dalam pembahasan fokus pada kajian sosiopragmatika diantaranya Multilingual Society, Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman bahasa dan budaya perubahan sosial dalam konteks perubahan sosial yang cepat, penggunaan bahasa dapat mencerminkan dinamika perubahan tersebut. Media Sosial dengan perkembangan media sosial, penggunaan bahasa Indonesia dalam ruang publik dapat dipengaruhi oleh tren digital.

Identitas dan kekuasaan penggunaan bahasa sering kali terkait erat dengan konsep identitas dan kekuasaan. Konteks Komunikasi formal dan Informal kontestasi bahasa lebih jelas terlihat dalam konteks komunikasi formal, seperti media massa tetapi juga bisa terjadi dalam komunikasi informal sehari-hari,” tandas Wakil Ketua 1 STIkes Muhammadiyah Tegal.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*