Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) resmi memiliki 14 Fakultas Kedokteran dengan diluncurkannya Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), bertempat di Gedung Indoor UMGO, Selasa (31/10). Peluncuran FK UMGO yang dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir ini juga dilaksanaan bersamaan dengan pembukaan forum Asosiasi Program Pascasarjana serta peresmian gedung perkuliahan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMGO.
Pendirian FK UMGO, menurut Prof Haedar merupakan wujud kerja sama antar PTMA mengingat persyaratannya memerlukan proses yang panjang. Kerja sama ini juga didorong Prof Haedar dengan membentuk sistem kolaborasi yang terangkum dalam regulasi sehingga kebermanfaatan dan keunggulan PTMA dapat diakselerasi. Hal ini juga perlu dikawal langsung oleh Majelis Diktilitbang dalam mengembangkan program FK atau FKG dan membuat mekanisme bergerak dalam satu paung besar tanpa melakukan kerja terpisah atau sendiri-sendiri. “Saya yakin dengan begitu, (PTM) yang besar-besar tidak berkurang kemajuannya ketika berbagi dengan yang di tengah dan di bawah. Bahkan, saya yakin sebaliknya, yang besar-besar akan semakin besar ketika mau berbagi, berkolaborasi, mendukung yang di bawahnya, karena mendapat berkah dari Allah,” imbuh Haedar dilansiri dari website muhammadiyah.id.
Prof Haedar turut berpesan kepada Majelis Diktilitbang PPM agar membuat transformasi data dalam satu sistem homebase dengan pusat data dikelola oleh Majelis Diktilitbang. Akses data nantinya hanya bersumber dari satu sumber dan dapat terhubung pada pusat data KemendikbudRistek (PDDIKTI). PTMA juga dituntut untuk mengembangkan program-program prioritas atau pusat-pusat unggulan yang bisa menjadi penciri PTMA yang bisa berdaya saing yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan amal usaha Muhammadiyah yang lebih besar untuk kepentingan Masyarakat bangsa dan negara.
“Perlu untuk membangun dan memperkuat mekanisme komunikasi antara PTMA besar, menengah, dan kecil yang saling menopang satu dengan yang lainnya. Antara PTMA dengan PWM dan PDM yang ada di daerah harus bekerja satu derap langkah untuk menjaga agar tetap terbangun suasana yang solid dalam mendukung program-program pendidikan,” pesannya.
Disamping itu, Prof Haedar juga berpesan agar PTMA tetap merawat karakter sejati Muhammadiyah seperti; kemandirian, gigih, good governance, inklusif, terbuka, dan ikhlas. “Jangan pernah kita menyesal punya kemampuan kemandirian, punya etos kerja sendiri, dan jangan pernah terganggu atau tergoda untuk jadi benalu. Karena itu nanti akan seperti buih, banyak tapi rapuh,” tutupnya.
Be the first to comment