ITS PKU Muhammadiyah Surakarta dan Lazismu Surakarta menyelenggarakan Penyuluhan Pencegahan Stunting dengan sasaran orang tua balita stunting di Kelurahan Gilingan, Selasa (19/09/2023).
Kegiatan bertempat di Taman Cerdas Gilingan dan dihadiri oleh perangkat kelurahan Gilingan yang diwakili oleh Joko Susilo selaku Sekretaris kelurahan. Dalam sambutannya, Joko Susilo selaku sekretaris kelurahan Gilingan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya gerakan tersebut, karena penyelesaian masalah stunting membutuhkan kerja sama intens berbagai elemen multi sektor dan bahkan lintas sektor.
Disampaikan Wahid selaku Manager Lazismu Kota Surakarta tepat per hari ini seluruh lazismu Se-Jawa tengah sedang menyelenggarakan kegiatan peduli kesehatan, terkhusus untuk Pencegahan Stunting. “Semoga kerja sama ini dapat berlanjut dalam rangka membantu menuntaskan permasalahan ditengah masyarakat,” paparnya.
Dewi Pertiwi, dosen ITS PKU Muh Surakarta dalam materinya menyampaikan gangguan pertumbuhan karena kurang gizi dalam waktu yang lama sehingga tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Dampak jangka pendek apabila anak menderita stunting antara lain gangguan pertumbuhan dan perkembangan, kecerdasan berkurang, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan dampak jangka panjang yang ditimbulkan seperti menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit serta berisiko terkena penyakit diabetes melitus, obesitas, jantung, kanker, stroke, dan disabilitas di masa tua.
Stunting dapat dicegah dengan pemenuhan gizi yang baik dan cukup di masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yaitu mulai dari janin hingga anak berusia 2 tahun. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), dan rutin datang ke posyandu untuk memantau pertumbuhan anak. Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan stunting yaitu pola asuh, pola makan, dan hygiene sanitasi. Selain itu, zat gizi juga berperan dalam pencegahan stunting seperti protein, zat besi, kalsium, iodium, vitamin A, zinc, dan lain-lain.
Kegiatan ini diawali dengan mengerjakan pretest pengetahuan stunting dan kepada orang tua balita dan disambung dengan penyampaian materi “Kenali stunting, penyebab dan dampaknya” yang langsung disampaikan oleh dosen ilmu Gizi ITS PKU Surakarta, dan disambung penyampaian materi “Cegah Stunting itu Penting” oleh salah satu mahasiswa tim PKM PM UMS.
Setelah rangkaian penyuluhan selesai, disambung dengan mengerjakan postest pengetahuan stunting dan perilaku kebiasaan makan, hal tersebut dilakukan untuk mengukur kemampuan perkembangan pengetahuan orang tua balita sebelum dan setelah mendapat materi mengenai stunting.
Sinergi yang berlangsung harapannya dapat mencapai perbaikan asupan nutrisi anak yang mengalami stunting bahkan hingga terpenuhi kebutuhan nutrisinya, sehingga cita-cita bangsa mewujudkan indonesia dengan kasus sebesar 14% di tahun 2024 optimis terwujud. Acara ini diakhiri dengan pembagian olahan daging berupa RendangMu dan BaksoMu untuk menambah nutrisi bagi anak.
Be the first to comment