Guna meningkatkan mutu pendidikan tinggi Muhammadiyah sekaligus menerapkan kebijakan Kementerian Agama Indonesia tentang pembenahan kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah menyelenggarakan agenda bertajuk “Sosialisasi dan Dialog Kebijakan Penataan Prodi Rumpun Ilmu Agama dan Non-Agama dan Kebijakan Akreditasi pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam”.
Agenda yang diselenggarakan pada awal April ini berlangsung secara daring. Sosialisasi dan dialog diikuti oleh 41 universitas Muhammadiyah yang memiliki Fakultas Agama Islam (FAI) dan 23 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Muhammadiyah (PTKIM) se-Indonesia.
Hadir secara langsung, Prof Achmad Jainuri, PhD selaku Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Dalam sambutannya, Prof Jainuri menyampaikan bahwa kegiatan ini dalam rangka mengimplementasikan tiga sasaran strategis. Pertama, tentang kurikulum Pendidikan AIK. Kedua, meningkatkan hubungan harmonis antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dengan Persyarikatan.
“Melalui Majelis Diktilitbang Bidang AIK, kami mencoba merumuskan formasi untuk meningkatkan akreditasi PTMA dan hubungan harmonis dengan Persyarikatan. Sebab itu, nanti akan dijelaskan gambaran umum untuk menjadi pedoman Bapak/Ibu rektor,” terang Prof Jainuri.
Selanjutnya, sasaran strategis ketiga yaitu pengembangan AIK dalam integrasi Islam dan ilmu. “Sebelum kita sinkronisasi pada bidang AIK, maka diperlukan tindak lanjut pembahasan tentang poin-poin penting mengenai permasalah di PTKIM. Terutama dalam pembinaan akreditasi PTMA di sasaran strategis keempat,” ungkap Prof Jainuri.
Dalam agenda ini, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menghadirkan dua narasumber yakni Direktur PTKI Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Prof Dr H Ahmad Zainul Hamdi, MAg dan Prof Agus Setyo Muntohar, ST MEng Sc PhD selaku anggota Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sekaligus guru besar Geoteknik Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Lebih lanjut, Prof Jainuri mengingatkan terkait kebijakan pemerintah tentang pengurangan jumlah perguruan tinggi di Indonesia. Sehingga, ia menegaskan kegiatan ini menjadi salah satu untuk mengantisipasi dampak pengurangan pada keberadaan PTMA yang telah mencapai 172 PTMA. “Kami berharap Bapak dan Ibu dapat memanfaatkan agenda ini sebaik mungkin, mulai dari mencatat dan menerapkan hasil pertemuan kali ini sebagai acuan dalam rencana pengembangan STKIP dan STKIM di tempat masing-masing.” harapnya. []ron
Be the first to comment