Tim Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Ciptakan Inovasi ENZE Card, Bisa Bayar UKT Dengan Hanya Berjalan Kaki dan Bersepeda

Tim mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah membuat ide inovasi luar biasa dalam rangka mendorong gaya hidup sehat dan hijau di lingkungan kampus. Dwi Herdila Cahyani Putri (Hukum), Hidayah Ramadani (Sistem Informasi), Raeyvaldo Dwi Hendriyanto (Teknik Elektro), Muhammad Reza Saputra (Teknik Industri), dan Diva Tia Ataya (Ilmu Komunikasi) menciptakan solusi kreatif yang mereka namakan ENZE Card (Electronic Net Zero Emission Card).

ENZE Card merupakan sebuah program layanan apresiasi khusus bagi pejalan kaki dan pesepeda di kampus. Dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID), kartu ini memungkinkan transaksi contactless, mirip dengan E-Toll. Para pejalan kaki dan pesepeda hanya perlu menempelkan kartu pada mesin reader contactless dan sejumlah apresiasi berupa koin akan masuk ke dalam akun ENZE pengguna.

Menariknya, ENZE Card menerapkan Walking and Cycling Priority System, suatu strategi untuk mendorong partisipasi sivitas akademika dalam berjalan kaki dan bersepeda di kampus. Inovasi ini tidak hanya memberikan apresiasi kepada mereka yang memilih berjalan kaki ataupun bersepeda, tetapi juga memberikan insentif berupa koin yang dapat ditukarkan atau digunakan untuk pembayaran administrasi perkuliahan seperti pembayaran UKT dan lain-lain. Sistem ini didukung oleh aplikasi yang mempermudah pengguna untuk melacak jumlah koin yang terkumpul.

Dosen pembimbing proyek, Arif Ardy Wibowo, M.Sn., menyatakan bahwa ENZE Card adalah langkah menuju gaya hidup sehat dan hijau di lingkungan kampus. Meskipun implementasinya melibatkan kebijakan administrasi keuangan yang cukup kompleks, proyek ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Inovasi ini diperkenalkan lewat Program Kreativitas Mahasiswa dan tim ENZE Card berhasil lolos ke PIMNAS ke-36 di Universitas Padjadjaran pada 26 November – 1 Desember 2023.

Pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, terlihat sebagai langkah strategis untuk memastikan kesuksesan ENZE Card. Subsidi dari pemerintah dapat menjadi dorongan penting bagi kampus dalam melaksanakan sistem ini, yang pada akhirnya memberikan apresiasi terhadap upaya penyelamatan lingkungan. “Kami berharap inovasi ini segera diterapkan di kampus-kampus di seluruh Indonesia,” papar Arif, Dosen Ilmu Komunikasi tersebut.

ENZE Card juga menjadi respons terhadap isu pencemaran udara. Seiring dengan kebijakan pajak karbon yang mungkin diberlakukan di masa depan, kartu berbasis Walking and Cycling Priority System ini menjadi bentuk nyata apresiasi terhadap upaya mahasiswa dalam menjaga lingkungan kampus mereka. Inisiatif ini juga memberikan peluang untuk mempromosikan kesetaraan sosial, di mana mereka yang peduli dan bertindak untuk lingkungan dapat menikmati manfaat yang dihasilkan. Selain itu, proyek ini dapat menjadi pemacu untuk mempercepat penggunaan energi terbarukan dengan memasifkan pejalan kaki dan pesepeda di lingkungan kampus.

Dengan melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan yang energik dan berpotensi besar, ENZE Card menunjukkan bahwa anak muda memiliki peran kunci dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Inovasi ini tidak hanya menciptakan solusi praktis untuk lingkungan kampus, tetapi juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk berkontribusi pada perubahan positif.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*