Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) resmi melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama Pertamina Hulu Rokan dalam program pengembangan ekoriparian pada Kamis (8/6/2023).
Dalam acara ini turut hadir Rektor berserta Wakil Rektor, Dekan Fakultas selingkungan Umri dan pimpinan lainnya. Hadir juga Kepala departemen formalitas dan komunikasi SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison, Corporate Secretary PHR WK Rokan Rudi Ariffianto, Manager CSR PHR WK Rokan Pinto Laksono, Manager OE/HES Teknikal Service PHR WK Rokan Sigit Isbiantoro, serta Para Perwira PHR WK Rokan yang Hadir.
Rektor Universitas Muhammadiyah Riau Dr Saidul Amin MA, mengatakan hubungan antara perguruan tinggi dan perusahaan harus sejalan. Di sinilah lulusan Umri diuji. “Apa yang harus dibuat oleh para alumni nantinya dapat diketahui oleh perusahaan sehingga apa yang dibuat oleh perguruan tinggi matching dengan yang diinginkan perusahaan,” katanya saat melakukan sambutan di Ruang Rapat Pimpinan Umri, gedung KH Ahmad Dahlan Kampus Utama, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.
Ia berharap program pengembangan ekoriparian yang nantinya dapat menjadi percontohan bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah lainnya. “Ini adalah sesuatu yang baru tentu akan menambah salah satu kebanggaan kami di Umri. Kami harap kerja sama kita ini dapat berlangsung dengan baik dan isi mengisi apa yang bisa perguruan tinggi lakukan untuk Pertamina,” harapnya.
Corporate Secretary PHR WK Rokan Rudi Ariffianto, menyebut kegiatan ini guna mengkonversikan alam yang nantinya dapat memberikan value bagi masyarakat. “Saat ini Umri yang menjadi host dalam kegiatan ekoriparian dan taman kreatif selain itu bisa dinikmati nantinya oleh masyarakat dilingkungan kampus serta masyarakat disekitar Umri, dan bisa menjadi ajang lintas limbah,” sebutnya.
Kepala departemen formalitas dan komunikasi SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison berujar bahwa SKK Migas terus mendorong dan menyambut baik setiap inisiatif yang dilakukan oleh Pertamina Hulu Rokan ataupun dampingan dari luar. “Ini adalah bagian dari komitmen perizinan yang dimana air yang di produksi yang kita harus kelola yang secara kaidah lingkungan harus di laksanakan. Karena itu lah negara hadir melalui kementerian lingkungan hidup dan meminta hal ini agar bisa di kelola,” ujarnya.
Disamping itu ia menyampaikan bahwa lokasi Umri sangat strategis yang nantinya selain pengembangan ekoriparian juga dapat melaksanakan kegiatan lainnnya. “Selain program lingkungan juga ada program UMKM yang nantinya kita lakukan kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) Umri Prof Dr Ir Ari Sandiavitri MSc menyambut baik penandatangan MoU kedua belah pihak. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada PHR serta menyampaikan harapan agar PHR dapat membantu Umri untuk mendirikan Program Studi Teknik Perminyakan atau Explorasi dan Drilling. “Saya menyambut baik atas penandatanganan MoU ini dan terima kasih saya ucapkan kepada PHR. Saya berharap agar Umri dapat memperluas kiprahnya untuk masyarakat luas kita berkeinginan mendirikan Program Studi Teknik Perminyakan atau Explorasi dan Drilling. Untuk itu kami berharap PHR dapat membantu mewujudkan ini” ujarnya.
Be the first to comment