Sejak zaman Nabi Muhammad Saw. kehadiran masjid tidak sebatas sebagai tempat ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. semata, melainlah lebih dari itu, fungsi masjid sebagai sentra mengawali sebuah perubahan. Begitulah kata Ustaz Ridwan Hamidi, Lc MPI MA, mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) saat menyampaikan kajian jelang buka puasa dalam agenda Ngaji Pasan seri ke-6 di bulan Ramadan 1445 H.
Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian dari Pasar Pasan Kotagede 2024 yang diselenggarakan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kotagede. Kajian bertajuk “Dari Masjid Kita Bangkit, Masjid sebagai Suluh Peradaban” ini berlangsung di Masjid Gedhe Mataram Kotagede, pada Sabtu sore, (30/3/2024).
Ustaz Ridwan, yang juga Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) D. I. Yogyakarta sekaligus Alumnus Magister Fiqih & Ushul Fiqih UMS melanjutkan bahwa perubahan itu mencakup seluruh aktivitas kehidupan, mulai dari basis pendidikan, ekonomi, politik, ekonomi, sosial, hingga budaya yang melahirkan sebuah peradaban, pemikiran maupun kekuatan. “Bangunan masjid dari satu zaman ke zaman berikutnya dibuat sedemikian rupa, tetapi yang sama adalah fungsinya,” tegas Ustaz Ridwan.
5 Fungsi Masjid
1. Melakukan Ibadah
Masjid sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah, baik yang bersifat pokok (ibadah mahdhah) maupun ibadah ghairu mahdhah. Semua fasilitas di masjid dirancang untuk memastikan jemaah dapat melakukan salat dengan baik, mulai dari posisi arah kiblat hingga posisi imam sesuai tuntunan.
“Ibadah yang sifatnya pokok yaitu salat, sehingga semua fasilitas masjid betul-betul bisa menjamin para jemaah melakukan ibadah salat dengan baik, mulai dari posisi arah kiblat lalu posisi imam sesuai dengan tuntunan dan seterusnya,” terangnya.
2. Menjaga Iman
Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai tempat untuk merawat dan menjaga iman. Hal ini mencakup aspek praktis kehidupan sehari-hari, seperti kebersihan, manajemen, ketertiban, kerapian, dan kedisiplinan, yang semuanya tertata dengan baik di dalam masjid.
“Keimanan tidak hanya perihal akidah tetapi juga mencangkup hal-hal yang sifatnya praktis yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,” papar Ustaz Ridwan.
“Misalnya mengenalkan keutamaan kebersihan, sehingga orang melihat bagaimana masjid yang digunakan sebagai tempat ibadah itu bersih. Selain itu tentang mengelola manajemen, ketertiban, kerapian, dan kedisiplinan. Jadi semua tertata dengan baik,” imbuhnya saat ditemui seusai salat magrib.
3. Tempat Konsultasi
Fungsi masjid selanjutnya sebagai tempat konsultasi dan memecahkan masalah. Ustaz Ridwan bercerita bahwa kebiasaan Rasullah Saw. setelah selesai melaksanakan salat kemudian memperhatikan para sahabat. Perhatian itu untuk memastikan para sahabat ada yang sakit atau tidak.
Tidak hanya itu, Rasulullah Saw. juga memperhatikan kondisi sosial bermasyarakat, termasuk jika ada yang menghadapi permasalahan rumah tangga. “Jadi di masjid bukan hanya tempat berkonsultasinya, tetapi juga tempat memecahkan masalahnya serta mendamaikan orang yang berselisih,” sambung Ustaz Ridwan.
4. Tempat Tahanan
Berhubungan dengan politik yang menimbulkan peperangan, masjid berfungsi sebagai tempat untuk menahan para tawanan perang. “Salah satunya pada waktu perang Badar, ketika itu para tawanan yang ingin dibebaskan diberi syarat untuk mengajarkan baca tulis kepada anak-anak, minimal enam orang,” ujarnya.
5. Basis Peradaban dan Pendidikan
Fungsi terakhir adalah menjadikan masjid sebagai basis peradaban. Masjid menjadi tempat di mana masyarakat belajar Islam secara utuh. Pengenalan, pemahaman, praktik, dan penanaman nilai-nilai Islam dilakukan di masjid. Sekolah-sekolah pada masa lalu, seperti Kuttab, juga berada di masjid.
“Bahkan untuk hal-hal yang sifatnya strategis, misalnya berhadapan dengan musuh yang selalu berupaya melemahkan umat Islam. Contohnya juga fungsi pendidikan hingga hadirnya sekolah-sekolah. Dulu, sekolah untuk anak-anak seusia TK hingga SD yang namanya Kuttab itu tempatnya di masjid. Sehingga kesan pendidikan jika dilihat dari sisi fasilitas itu sederhana dan murah,” jelas Ustaz Ridwan.
Jadi bagaimana kita menatap ke depan, lanjut Ustaz Ridwan, masjid itu menjadi tempat di mana orang akan melihat Islam yang utuh. Untuk itu, Ustaz Ridwan menegaskan diperlukan melakukan pengenalan kepada masyarakat, difahamkan, kemudian sampai pada tahap dipraktekkan dan ditanamkan.
Tips Memakmurkan Masjid
Selanjutnya, sebagai upaya dalam menghidupkan masjid sesuai dengan fungsi-fungsi tersebut, Ustaz Ridwan mengatakan hal pertama yang perlu dilakukan adalah menata dan menyamakan iman, terutama para pengelola masjid.
Lalu sama-sama membangun komitmen. “Semua didiskusikan bersama, terutama tahapan-tahapannya. Jika iman sudah tertata, melihat persoalan bisa lebih mudah dan memiliki pemikiran yang sama. Misalnya dalam membuat program di masjid, mengelola keuangan, dan persoalan lainnya.
Kemudian yang terakhir adalah menyamakan langkah (visi misi). Dalam hal ini, Ustaz Ridwan mengatakan sebagai fungsi-fungsi organisasi. Jika diperlukan pelatihan, pembekalan, dan kegiatan lainnya yang fungsinya untuk merekatkan hubungan. Dengan demikian, masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan peradaban bagi umat Islam.
“Poin pentingnya untuk menjaga dan merekatkan hubungan ukhuah, antara pengelola dan masyarakat. Jika iman, ukhuah, komitmen itu sudah ada, insyaallah semua akan lebih mudah dijalankan,” tutup Ustaz Ridwan. []ron
Be the first to comment