Kemendikbudristek Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi lakukan visitasi Penyatuan tujuh Program Studi IAIM Bima dan Majelis Diktilitbang PPM Melakukan Visitasi untuk Penyatuan Tujuh Program Studi Pada Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Bima ke Universitas Muhammadiyah Bima secara daring dan luring (23/02/2024). Tujuh Program Studi tersebut meliputi, S-1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), S-1 Pendidikan Agama Islam, S-1 Hukum Keluarga (Ahwal Al Syakhshiyah), S-1 Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), S-1 Pendidikan Bahasa Arab, S-1 Ekonomi Syariah, dan S-2 Magister Pendidikan Agama Islam. Ditjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi telah melaksanakan visitasi yang merupakan bagian penting dalam proses penyatuan Institut Muhammadiyah Bima menjadi bagian dari struktur Universitas Muhammadiyah Bima. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan standar pendidikan tinggi di wilayah tersebut. Visitasi tersebut diinisiasi sebagai bagian dari program restrukturisasi perguruan tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, meningkatkan mutu akademik, serta memperluas akses pendidikan tinggi kepada masyarakat.
Komitmen Rektor Universitas Muhammadiyah Bima
Rektor Universitas Muhammadiyah Bima, Dr. Ridwan, S.H., M.H telah menyampaikan komitmennya dalam memastikan kelancaran proses penyatuan dan manfaat optimal yang dapat dirasakan oleh mahasiswa, dosen, dan pihak terlibat lainnya. Beliau menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menjaga kualitas pendidikan tinggi yang berkelanjutan serta meningkatkan reputasi institusi di tingkat nasional bahkan ke tingkat Internasional. Integrasi antara kedua entitas pendidikan ini diharapkan akan memperkuat posisi Universitas Muhammadiyah Bima sebagai lembaga yang berkualitas dan berdaya saing.
Keterlibatan Tim Visitasi Kemendikbud Ristek Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi
Tim visitasi Kemendikbud Ristek Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi telah melaksanakan tugasnya dengan cermat, memeriksa aspek-aspek penting termasuk akademik, administratif, serta infrastruktur. Dari hasil visitasi tersebut, diharapkan dapat diberikan rekomendasi yang konstruktif untuk mendukung proses penyatuan antara kedua institusi. Keterlibatan tim ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan pendidikan yang bermutu dan tercapainya standar yang diinginkan dalam penggabungan ini.
Harapan untuk Masa Depan
Rektor Universitas Muhammadiyah Bima berharap terbentuk entitas pendidikan tinggi yang lebih kuat dan mampu menjawab kebutuhan zaman.
“Penyatuan IAIM Bima dari Tujuh Program Studi ke UM Bima diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pengembangan sumber daya manusia serta pembangunan di wilayah Bima dan sekitarnya. Langkah ini juga diharapkan akan membuka peluang baru bagi mahasiswa dan peneliti untuk berpartisipasi dalam meningkatkan taraf pendidikan dan riset di Indonesia” Tandas Dr.Ridwan, S.H., M.H.
Be the first to comment