Abdimas STIKes Muhammadiyah Ciamis Dorong Hilirisasi Jahe di Desa Lumbung

Abdimas STIKes Muhammadiyah Ciamis Dorong Hilirisasi Jahe untuk Ekonomi dan Kesehatan Anak di Desa Lumbung
Abdimas STIKes Muhammadiyah Ciamis Dorong Hilirisasi Jahe untuk Ekonomi dan Kesehatan Anak di Desa Lumbung

Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam membangun desa berbasis potensi lokal. Hal ini tampak dalam program pengabdian kepada masyarakat (Abdimas) yang dilaksanakan oleh tim dosen STIKes Muhammadiyah Ciamis di Desa Lumbung, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, pada Selasa (29/7). 

Bertema “Hilirisasi Produk Jahe,” program ini menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Arum Sari sebagai mitra utama dalam pengembangan produk olahan jahe yang berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga sekaligus mendukung kesehatan anak-anak desa.

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Ketua LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis, Henri Setiawan, Ph.D., ini bertujuan untuk menjadikan produk olahan jahe tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga berfungsi sebagai intervensi kesehatan berbasis pangan. 

“Kita dorong agar jahe tidak hanya menjadi hasil panen, tetapi diolah menjadi produk yang mampu mendongkrak pendapatan keluarga sekaligus meningkatkan gizi anak-anak, khususnya dalam menanggulangi stunting,” ungkap Henri dalam pembukaan kegiatan.

Sinergi Akademisi, Pemerintah, dan Masyarakat

Program Abdimas ini dilaksanakan dengan pendampingan dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lumbung dan melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah desa, bidan desa, hingga kader Posyandu. Bentuk kegiatan utamanya adalah pelatihan pengolahan jahe menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti permen jahe, serbuk jahe instan, dan biskuit jahe.

Ade Maya Kurmayasari, Ketua KWT Arum Sari, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan kampus. 

“Ini kesempatan bagi kami untuk naik kelas. Selama ini kami belum memiliki PIRT dan sertifikasi halal. Semoga melalui pendampingan ini, kami bisa menuju ke arah sana,” ujarnya.

Sementara itu, Ibu Sinta, Penyuluh Pertanian Kecamatan Lumbung, menyebutkan bahwa Desa Lumbung memiliki potensi besar karena dikelilingi oleh lebih dari 100 KWT aktif. 

“Kami butuh mitra akademik seperti ini untuk meningkatkan kualitas produk, membuka akses pasar, dan mendampingi legalitas. Banyak KWT yang sebenarnya punya kapasitas olah jahe dan produk herbal lain, tapi butuh peningkatan mutu,” jelasnya.

Intervensi Gizi Anak lewat Produk Jahe

Lebih dari sekadar pemberdayaan ekonomi, kegiatan Abdimas ini juga berorientasi pada intervensi kesehatan. Tim STIKes Muhammadiyah Ciamis menyampaikan hasil riset yang menunjukkan bahwa jahe memiliki manfaat dalam meningkatkan metabolisme dan penyerapan gizi, terutama pada anak-anak dengan gejala stunting. Oleh karena itu, bidan desa dan kader Posyandu turut dilibatkan dalam pelatihan sebagai bagian dari integrasi edukasi gizi berbasis pangan lokal.

Kepala Desa Lumbung, Endang Saripudin, turut hadir dan menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa program-program pengabdian seperti ini mampu menjawab kebutuhan konkret masyarakat desa. 

“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Tidak hanya mendongkrak ekonomi rumah tangga, tetapi juga memberi solusi kesehatan bagi generasi muda kami,” ujarnya.

Tak hanya fokus pada pelatihan teknis, kegiatan ini juga mendampingi mitra dalam aspek legalitas produk seperti perizinan PIRT, sertifikasi halal, strategi branding, serta pengenalan pemasaran digital. Hal ini menjadi bagian penting dari hilirisasi produk yang berorientasi pasar dan berkelanjutan.

Dengan sinergi yang kuat antara akademisi, pemerintah desa, penyuluh pertanian, dan komunitas lokal, Abdimas ini menjadi contoh konkret dari implementasi Tridarma Perguruan Tinggi yang berdampak langsung pada masyarakat.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*