
Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) kembali menegaskan langkahnya dalam memperluas jejaring akademik internasional. Melalui program International Guest Lecture 2025, Senin (29/9), kampus ini menghadirkan dua akademisi dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) yang membagikan wawasan seputar pendidikan vokasi dan teknologi di era digital.
Acara yang berlangsung di Auditorium Kasman Singodimejo ini diikuti dengan antusias oleh jajaran pimpinan, dosen, serta mahasiswa lintas program studi. Kegiatan dibuka resmi oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan AIK, Tusino. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya forum akademik internasional sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus menyiapkan mahasiswa agar mampu bersaing di tingkat global.
“Kuliah tamu internasional ini merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan global, terutama di bidang vokasi dan teknologi,” ungkap Tusino.
Rangkaian acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Malaysia, diikuti penampilan kolaboratif mahasiswa UMPWR dan UTM. Momen ini menjadi simbol eratnya jalinan persahabatan lintas negara melalui jalur pendidikan.
Sesi inti menghadirkan Muhammad Afzamiman bin Aripin dan Ahmad Nabil bin Md. Nasir dari UTM. Keduanya menyoroti pentingnya Technical and Vocational Education and Training (TVET) dalam mendukung pembangunan ekonomi masa depan. Menurut mereka, TVET modern bukan hanya mencetak tenaga kerja terampil, melainkan juga mendorong inovasi dan meningkatkan daya saing bangsa.
Dari UMPWR, Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif (PTO), Dwi Jatmoko, turut menambahkan perspektif terkait tantangan TVET di Indonesia. Ia menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah agar pendidikan vokasi tetap relevan dengan kebutuhan zaman.
Suasana semakin hidup saat sesi diskusi interaktif berlangsung. Mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan mengenai transformasi digital, kesiapan lulusan vokasi, hingga peluang implementasi TVET inklusif di Indonesia. Respon dari para narasumber memperkaya wawasan peserta, sekaligus membuka perspektif baru tentang arah pendidikan vokasi di kawasan Asia Tenggara.
Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UMPWR, Jeki Wibawanti, menegaskan bahwa program guest lecture ini merupakan implementasi nyata dari MoU yang baru diteken antara UMPWR dan UTM.
“Program ini memperkuat posisi UMPWR sebagai penghubung strategis antara institusi pendidikan dalam dan luar negeri. Kerja sama dengan UTM, yang menempati peringkat #153 QS World University Rankings 2026, kami harap bisa berkembang ke bidang riset bersama dan program pertukaran mahasiswa,” jelas Jeki.
Be the first to comment