Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (BEM FIKES) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) terus menunjukkan kiprahnya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa). Program bertajuk Desa Sehat melalui SAKTI (Solusi Atasi Hiperglikemia melalui Gluco Care) ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam meningkatkan kualitas hidup warga Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.
Kegiatan visitasi lapangan oleh tim peninjau dari Belmawa Kemendikti Saintek pada Senin (2/11) menjadi bagian dari proses monitoring dan evaluasi pelaksanaan program. Tujuannya untuk menilai kesesuaian implementasi dengan panduan nasional dan mengukur keberlanjutan dampak sosial yang dihasilkan dari kegiatan mahasiswa di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Ni Luh Gde Sumaradani selaku perwakilan Belmawa menyampaikan apresiasi atas dedikasi tim mahasiswa UMP yang telah menjalankan program dengan semangat dan inovasi tinggi.
“Kami melihat sinergi yang baik antara mahasiswa, dosen pendamping, dan masyarakat. Semangat seperti ini yang diharapkan dari PPK Ormawa: pemberdayaan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dosen pembimbing, Endiyono, menuturkan bahwa PPK Ormawa menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu secara langsung dan mengasah kemampuan kolaborasi lintas disiplin.
“Mahasiswa belajar menjadi agen perubahan. Mereka tidak hanya hadir sebagai pelaksana kegiatan, tetapi sebagai inovator dan mitra masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim PPK Ormawa BEM FIKES, Nailul, mengungkapkan bahwa program SAKTI berfokus pada penurunan kasus hiperglikemia melalui pendekatan edukasi kesehatan, inovasi gluco garden, dan pengolahan tanaman herbal seperti insulin dan stevia.
“Keberhasilan program ini berkat dukungan dari Belmawa, kampus, pemerintah desa, puskesmas, kelompok wanita tani, kader kesehatan, dan masyarakat sasaran,” katanya.
Kepala Desa Kemutug Kidul, Kardi Daryanto, turut memberikan apresiasi dan harapan agar hasil program ini dapat terus dikembangkan.
“Kami ingin program ini tidak berhenti di sini, tetapi menjadi model pemberdayaan berkelanjutan yang bisa ditiru oleh desa lain dan organisasi mahasiswa lain,” ujarnya.
Sebagai penutup, tim Belmawa melakukan kunjungan langsung ke Gluco Garden, sebuah kebun tanaman insulin dan stevia hasil kolaborasi mahasiswa dengan kelompok wanita tani Srikandi Farm. Dalam kunjungan itu, tim meninjau upaya peningkatan nilai ekonomi daun insulin dan stevia sebagai produk olahan berbasis masyarakat.
Dengan semangat inovatif dan kolaboratif, BEM FIKES UMP menargetkan lolos ke ajang Abdidaya Ormawa 2025 di Universitas Muhammadiyah Malang, membawa nama baik kampus sekaligus memperluas dampak nyata bagi masyarakat.
Be the first to comment