Wahyu Aditia Rawul, mahasiswa dari Program Studi Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berhasil terpilih sebagai delegasi Indonesia dalam ASEAN Youth Sustainability Forum (AYSF) 2025. Forum AYSF digelar oleh ASEAN Youth Organization (AYO) di United Nations Conference Centre (UNCC), Bangkok, Thailand, pada 8-12 Oktober 2025.
Forum bergengsi ini mempertemukan para pemuda dari berbagai negara ASEAN, India, dan Bangladesh untuk berdiskusi serta berkolaborasi mengenai isu-isu strategis kawasan, mulai dari pendidikan, teknologi, hingga perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
Selama lima hari kegiatan, Wahyu bersama para peserta forum mengikuti serangkaian sesi diskusi, workshop, dan presentasi proyek inovatif berbasis Sustainable Development Goals (SDGs).
Pada hari pertama, para delegasi berdialog dengan pembicara inspiratif dari Indonesia, Thailand, dan Singapura tentang peran generasi muda dalam menghadapi perubahan iklim, serta bagaimana teknologi dan kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi solusi efisien dan berbiaya rendah untuk mendukung keberlanjutan kawasan.
Di hari-hari berikutnya, forum berlanjut ke sesi workshop di UNCC Bangkok, di mana peserta dilatih untuk memetakan isu-isu keberlanjutan dan merancang model ekonomi sirkular dengan bimbingan para ahli internasional. Puncaknya, setiap kelompok peserta mempresentasikan proyek-proyek inovatif yang menawarkan solusi nyata bagi tantangan pembangunan berkelanjutan di Asia Tenggara.
Wahyu mengaku bangga bisa menjadi bagian dari forum internasional tersebut. Pengalaman ini, menurutnya, bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran pentingnya kolaborasi lintas negara.
“Mengikuti AYSF adalah pengalaman berharga. Saya tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tapi juga belajar tentang pentingnya kolaborasi lintas negara untuk menciptakan masa depan Asia Tenggara yang berkelanjutan,” ujarnya.
Partisipasi Wahyu di AYSF juga menjadi wujud nyata komitmen UNISA Yogyakarta dalam menyiapkan mahasiswa yang unggul, berdaya, dan berdampak bagi dunia. Melalui keikutsertaan ini, ia membawa semangat “Dikti Sains dan Teknologi Berdampak”—sebuah visi untuk memanfaatkan ilmu dan teknologi demi kemaslahatan masyarakat luas.
Keterlibatan Wahyu di forum ASEAN ini sekaligus menegaskan bahwa mahasiswa UNISA Yogyakarta memiliki daya saing global. Dengan semangat belajar, keberanian berjejaring, dan nilai-nilai keislaman serta kemanusiaan yang dipegang teguh, Wahyu menjadi contoh generasi muda yang siap berkontribusi bagi masa depan kawasan yang berkelanjutan.
Be the first to comment