Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (Uhamka) kembali menegaskan perannya sebagai kampus berkemajuan dengan menghadirkan terobosan nyata di bidang energi terbarukan. Melalui Program Inovasi Energi Hijau, Uhamka memperkenalkan teknologi ramah lingkungan yang dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan di Desa Sindangresmi, Pandeglang, Banten.
Program ini diresmikan pada Senin (3/11/2025) dan menjadi hasil kolaborasi antara Uhamka, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemendiktisaintek), serta Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Rektor Uhamka, Gunawan Suryoputro, menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, yang memungkinkan para dosen dan mahasiswa berinovasi untuk kepentingan masyarakat.
“Program inovasi energi hijau ini menjadi bukti nyata kontribusi Uhamka dalam mewujudkan peradaban masyarakat yang berkemajuan, terutama di wilayah desa,” ujar Gunawan.
Inovasi yang dikembangkan berupa teknologi panel surya dan turbin angin Archimedes dengan sistem rotasi segala arah. Teknologi ini dirancang untuk memastikan pasokan air yang stabil bagi sektor pertanian desa tanpa merusak lingkungan. Selain ramah energi, sistem ini juga mendukung efisiensi pertanian sekaligus menjadi model pembelajaran penerapan green technology di lingkungan kampus Muhammadiyah.
Sebagai Prophetic Teaching University, Uhamka tidak hanya mengedepankan aspek teknologi, tetapi juga nilai kemanusiaan. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, kampus turut menyalurkan santunan bagi kaum duafa serta beasiswa untuk pelajar SMA di Pandeglang, sebagai wujud nyata pemerataan akses pendidikan.

Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi, menyambut baik kontribusi Uhamka yang dinilai memberikan dampak langsung bagi masyarakat desa. Ia menilai, kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat ini menjadi contoh konkret keberhasilan link and match antara dunia akademik dan pembangunan daerah.
“Kerja sama ini bukan hanya menghasilkan inovasi teknologi, tetapi juga mencerdaskan kehidupan masyarakat. Bahkan, beberapa alumni Uhamka kini berkiprah di pemerintahan desa Sindangresmi,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Farida Kurnianingrum, Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa dan Perdesaan Kemendes PDTT, mengapresiasi langkah Uhamka yang konsisten mengedukasi masyarakat desa tentang energi alternatif.
“Program inovasi energi hijau yang dilaksanakan oleh Uhamka memberikan dampak besar bagi para petani, terutama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Farida.
Ia berharap program seperti ini dapat diperluas ke berbagai daerah lain sebagai upaya mewujudkan kemandirian desa melalui teknologi ramah lingkungan.
Peresmian program turut dihadiri oleh Wakil Rektor III Uhamka Nani Solihati, Wakil Rektor IV Uhamka Muhammad Dwifajri, serta jajaran pejabat daerah dan kementerian terkait. Momen ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi simbol penting bagaimana pendidikan tinggi Muhammadiyah hadir untuk menjawab persoalan bangsa, dari ketahanan pangan hingga transisi energi.
“Inilah wujud nyata ilmu amaliah dan amal ilmiah,” tutup Gunawan. “Dari kampus Muhammadiyah, kita terus menyalakan harapan untuk desa yang mandiri, berdaya, dan berkeadilan.”
Be the first to comment