UMY Raih Penghargaan Mitra Joint Resources Terbaik 2025 dari LLDIKTI Wilayah V

UMY Raih Penghargaan Mitra Joint Resources Terbaik 2025 dari LLDIKTI Wilayah V
UMY Raih Penghargaan Mitra Joint Resources Terbaik 2025 dari LLDIKTI Wilayah V

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali meneguhkan posisinya sebagai salah satu kampus paling progresif di Indonesia. Dalam Evaluasi Program Leapfrogging LLDIKTI Wilayah V Tahun 2025 yang digelar di The Malioboro Hotel & Conference Center, Selasa (2/12), UMY dinobatkan sebagai Mitra Joint Resources Terbaik 2025.

Penghargaan ini diberikan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V sebagai apresiasi atas kontribusi UMY dalam membangun kolaborasi strategis lintas sektor.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah V, Setyabudi Indartono, kepada Wakil Rektor Bidang Mutu, Reputasi, dan Kemitraan Global UMY, Slamet Riyadi. Penilaian pada kategori ini mencerminkan kemampuan institusi dalam mengoptimalkan kerja sama berbasis joint resources—sebuah model kolaborasi yang menekankan berbagi sumber daya untuk percepatan transformasi pendidikan tinggi.

Program Leapfrogging sendiri dirancang untuk mendorong peningkatan mutu eksternal perguruan tinggi melalui inovasi, percepatan, dan akselerasi capaian kelembagaan. Di ruang inilah komitmen UMY terlihat menonjol.

Slamet Riyadi menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas penghargaan tersebut. Ia menilai capaian ini menjadi penanda bahwa UMY konsisten membuka ruang kolaborasi bagi berbagai mitra, baik di level nasional maupun internasional.

“Penghargaan ini bermakna bahwa UMY benar-benar membuka diri, berkontribusi, dan membangun kemitraan seluas-luasnya dengan semua pihak,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kemitraan UMY tidak hanya terbatas pada perguruan tinggi dan pemerintah, tetapi juga diperluas hingga sektor industri, organisasi masyarakat sipil, lembaga penelitian, hingga media massa. Pendekatan lintas sektor tersebut dikenal sebagai multi-helix partnership, strategi yang memungkinkan kampus menghadirkan dampak akademik, sosial, dan ekonomi secara lebih luas.

Bagi UMY, penghargaan ini bukan sekadar indikator reputasi, namun bagian dari perjalanan panjang untuk mewujudkan visi kampus yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat. Slamet menegaskan bahwa sinergi menjadi kunci agar perguruan tinggi tak hanya kuat dalam akademik, tetapi juga relevan dengan kebutuhan zaman.

“Ini adalah wujud komitmen kami untuk terus bergerak bersama dalam memajukan pendidikan bangsa dan menjadi kampus yang berdampak, tidak hanya bagi lingkungan kampus, tetapi bagi masyarakat luas,” tambahnya.

Ia juga menyoroti bahwa capaian ini merupakan buah dari kerja kolektif seluruh civitas academica—mulai dari pimpinan universitas hingga mahasiswa—yang aktif menginisiasi, menjalankan, dan memperluas jaringan kolaborasi.

Bagi ekosistem Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA), capaian UMY ini menjadi contoh bahwa sinergi multi-helix dapat memperkuat posisi perguruan tinggi dalam lanskap pendidikan tinggi nasional. Model kemitraan berbagi sumber daya yang dijalankan UMY menjadi referensi praktik baik bagi PTMA lain dalam membangun jejaring yang adaptif, produktif, dan berdampak.

Pengakuan dari LLDIKTI Wilayah V ini menegaskan bahwa kontribusi UMY berada pada jalur yang tepat—sebuah kampus Muhammadiyah yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu menjadi simpul kolaborasi bagi kemajuan umat dan bangsa.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*