Indonesia berhasil meraih gelar juara umum pada ajang 13th Asian Cup Woodball Championship 2025 yang berlangsung di JSI Resort, Megamendung, Bogor. Prestasi gemilang ini turut diwarnai kontribusi akademisi perguruan tinggi Muhammadiyah, khususnya dari dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Ika Yulianingsih, M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Olahraga FIP UMJ, berhasil menembus peringkat keempat dalam kompetisi yang diikuti atlet dari seluruh Asia. Pencapaian ini semakin bermakna mengingat ketatnya persaingan di level internasional.
Perjuangan Ika menuju podium tidaklah mudah. Pada babak final, tiga peserta teratas mencatat skor identik 90 pukulan, sehingga penentuan peringkat harus melalui perhitungan skor putaran terakhir. “Persaingan sangat sengit karena peringkat 2, 3, dan 4 memiliki skor sama. Untungnya saya berhasil mempertahankan posisi keempat,” kata Ika.
Kesuksesan Indonesia dalam turnamen ini tidak lepas dari persiapan matang melalui program Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). Para atlet menjalani latihan khusus yang dirancang tim pelatih untuk mengasah kemampuan fisik dan mental.
Ika mengakui tantangan terberat datang dari karakteristik lapangan yang berbeda-beda di setiap venue pertandingan. Adaptasi cepat menjadi kunci utama menghadapi kondisi ini. “Setiap lapangan memiliki karakter unik. Kami harus pandai menyesuaikan strategi,” jelasnya.
Partisipasi negara-negara Asia yang semakin banyak membuat kompetisi woodball regional kian bergengsi. Kondisi ini memberikan pengalaman berharga bagi atlet Indonesia untuk mengukur kemampuan di level internasional.
Asian Cup Woodball Championship 2025 dinilai sebagai penyelenggaraan paling meriah sepanjang sejarah kejuaraan ini. Antusiasme peserta dan dukungan penonton menciptakan atmosfer kompetisi yang luar biasa.
Prestasi Ika Yulianingsih menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan generasi muda Indonesia. Ia mengajak lebih banyak anak muda untuk terlibat dalam pengembangan olahraga woodball di Tanah Air. “Woodball memiliki potensi besar. Kesempatan menjadi atlet berprestasi sangat terbuka lebar,” pesannya.
Keberhasilan Indonesia meraih juara umum sekaligus membuktikan efektivitas pembinaan olahraga nasional. Kontribusi akademisi seperti Ika Yulianingsih menunjukkan peran perguruan tinggi Muhammadiyah dalam mengembangkan prestasi olahraga Indonesia di kancah internasional. (zy)
Be the first to comment