
“Kami merasa bertemu dengan orang tua kami, keluarga besar kami, 17.000 kilometer tidak ada apa-apanya dengan pertemuan hari ini, sambutlah salam kami dari PCIM Prancis”. Sapaan itu disampaikan oleh Deni Endriani, Ketua Perwakilan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Prancis, tepat saat rombongan Majelis Diktilitbang PPM mengunjungi salah satu apartemen anggota PCIM di kota Paris, akhir Februari lalu.
Silaturahmi ini merupakan rangkaian kunjungan akademik yang diikuti 28 perwakilan dari pimpinan Diktilitbang, Ketua PWM, Rektor, Wakil Rektor, hingga mitra Diktilitbang PPM. Kedatangan rombongan disambut dengan hangat oleh PCIM Prancis lengkap dengan hidangan khas Indonesia. Uni Deni, sapaan akrabnya mengungkapkan kedatangan rombongan dari Diktilitbang menjadi moment yang ditunggu-tunggu. “Kami seperti ditengok oleh orang tua kami sendiri,” paparnya.
Uni Deni mengungkapkan, sengaja untuk memilih tempat pertemuan di salah satu apartemen milik anggota PCIM Prancis, agar rombongan dapat melihat dan merasakan langsung vibes tinggal di Paris. “Ini padahal sudah rumah paling besar yang kami pilih. Kami mohon maaf jika ternyata masih terlalu sempit, sengaja kami pilih di rumah agar bapak dan ibu bisa merasakan vibes tinggal di sini,” paparnya.
Setelah masing-masing anggota PCIM memperkenalkan diri, Prof Bambang Setiaji turut angkat bicara untuk memperkenalkan masing-masing rombongan yang turut ikut dalam kunjungan akademik internasional tersebut. Ia turut berpesan agar anggota PCIM Prancis yang sedang menempuh pendidikan lanjut dapat serius dalam menimba ilmu dan bermanfaat untuk negeri nantinya. “Kami sangat bangga dengan perkembangan dari PCIM Prancis, tentu harapan kami mahasiswa yang lanjut pendidikan di sini dapat dengan serius mempelajari ilmunya, baik teknologi, kesehatan, dan lainnya agar bisa kembali dan bermanfaat untuk negeri kita,” papar Ketua Majelis Diktilitbang PPM tersebut.
Eksistensi PCIM Prancis memang menjadi salah satu ikhtiar Muhammadiyah dalam melebarkan nilai Islam Berkemajuan pada ranah internasional. Tentunya, dakwah ditengah-tengah masyarakat yang menganut budaya yang sekuler, rasional, dan terbuka menjadi tantangan tersendiri bagi PCIM yang telah berdiri sejak 1 Oktober 2007 ini. Itulah alasannya, PCIM Prancis tidak hanya fokus pada bidang dakwah, namun juga semangat dalam menebarkan manfaat bagi banyak pihak. ““Misalnya, kami di PCIM Prancis juga membuka jasa training bagi orang-orang yang mau belajar bahasa Prancis,” ujar Uni Deni dilansir dari hasil wawancara bersama Reporter Warta PTM.
Setelah sesi tutur sapa, Prof Bambang didampingi Uni Deni melakukan tour mini untuk melihat langsung rumah tinggal salah satu anggota PCIM tersebut. “Kurang lebih begini Prof, tempat tinggal kami di Prancis,” paparnya. Sementara itu, rombongan kunjungan juga dipersilahkan untuk menyantap hidangan yang khas dengan cita rasa Indonesia. Sesi silaturahmi yang hangat itu ditutup dengan pemberian cinderamata dan sesi foto bersama dari tiap perwakilan kampus Muhammadiyah dan Diktilitbang PPM.
Diharapkan perkembangan PCIM Prancis dapat terus eksis dan menjadi forum bersama bagi masyarakat Indonesia di Prancis dalam memahami Islam dengan ciri khas Muhammadiyah. “Sebagai penutup, kami ucapkan terima kasih atas kunjungan yang dilakukan oleh ayah dan orang tua kami. Semoga silaturahmi antara kita dapat terus terjalin. Salam rindu kami untuk negeri tercinta, Indonesia,” pungkas Uni Deni.
Be the first to comment