Dosen UM Bulukumba Unjuk Gagasan Inklusif di Forum Riset Internasional IRSA 2025

Dosen UM Bulukumba Tampil di Forum Riset Internasional IRSA 2025, Usung Isu Inklusivitas dan Transformasi Sosial
Dosen UM Bulukumba Tampil di Forum Riset Internasional IRSA 2025, Usung Isu Inklusivitas dan Transformasi Sosial

Setelah sukses mengikuti Eastern Indonesia Research Bootcamp KONEKSI–ANU di Bali pada Mei lalu, dua dosen Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba), Andi Anugrah M dan Ardianto kembali menorehkan prestasi di panggung akademik internasional. Kali ini, mereka menjadi delegasi aktif dalam ajang Indonesian Regional Science Association (IRSA) Conference 2025 yang digelar di Semarang, pada 12–15 Juli 2025.

Keikutsertaan mereka merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bootcamp Research dan IRSA Conference yang diinisiasi oleh program KONEKSI (Knowledge Partnership Platform Australia-Indonesia) bekerja sama dengan Australian National University (ANU) Indonesia Project. Keduanya hadir sebagai perwakilan AIDRAN (Australia-Indonesia Disability Research and Advocacy Network), melanjutkan kiprah sebelumnya dalam pelatihan riset inklusif di Bali.

Selama dua hari pertama (12–13 Juli), para peserta mengikuti sesi bootcamp intensif yang dirancang untuk mengasah keterampilan menyusun dan mempresentasikan riset yang berdampak, inklusif, serta kontekstual. Hasil bootcamp tersebut kemudian dipresentasikan pada IRSA Conference 2025, sebuah forum ilmiah internasional yang tahun ini mengangkat tema “Localising Smart Economy and Infrastructure for Inclusive Growth and Sustainability.”

Dalam sesi konferensi yang melibatkan peneliti dari seluruh Indonesia, termasuk kawasan timur, para peserta memaparkan riset mereka melalui diskusi panel, presentasi poster, dan sesi paralel. Isu-isu strategis seperti perubahan iklim, transisi energi, ketahanan pangan, serta pelibatan masyarakat adat turut menjadi sorotan dalam forum ini.

Rektor UM Bulukumba, Jumase Basra, mengapresiasi kontribusi dua dosennya yang kembali tampil dalam forum riset bergengsi. “Ini bukan sekadar partisipasi, tetapi perwujudan komitmen kampus dalam membangun budaya riset yang inklusif dan progresif. Dosen kami tidak hanya hadir, tapi juga menyumbang gagasan penting yang relevan dengan tantangan pembangunan lokal dan global,” ujarnya.

Andi Anugrah M. menilai bahwa IRSA bukan hanya forum akademik, melainkan juga ruang berbagi nilai dan perspektif sosial. “Kami dilatih untuk melihat riset sebagai alat transformasi sosial. Saya terdorong untuk lebih responsif terhadap isu-isu keadilan sosial, terutama dalam konteks pendidikan dan bahasa di wilayah timur Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, Ardianto menekankan pentingnya pendekatan berpihak dalam riset. “Riset harus relevan dan berpihak. Kami ingin membawa semangat ini ke lingkungan kampus, membangun budaya riset yang tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga peduli terhadap kelompok rentan dan marginal,” jelasnya.

Konferensi ini juga mendapat dukungan dari Knowledge to Policy Unit Kedutaan Besar Australia. Dalam sambutannya, Ria Arief selaku manajer unit tersebut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan pembangunan. “Partisipasi dari kawasan timur, perempuan, disabilitas, dan komunitas adat adalah kunci dalam pembangunan berbasis pengetahuan yang berkelanjutan,” tegasnya.

Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan booth pengetahuan KONEKSI, yang mempertemukan peneliti dan pemangku kebijakan untuk bertukar informasi. Hingga kini, KONEKSI telah mendukung lebih dari 53 proyek lintas bidang, mulai dari transisi energi, ketahanan pangan, hingga pendidikan inklusif.

UM Bulukumba terus menegaskan peran strategisnya sebagai bagian dari jejaring perguruan tinggi Muhammadiyah yang aktif di panggung riset internasional, serta konsisten mengusung nilai-nilai keilmuan yang inklusif dan kontekstual.

Dengan kiprah ini, UM Bulukumba memperkuat visinya sebagai kampus riset berbasis pengabdian yang berakar pada realitas lokal, namun berjejaring luas secara global.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*