Dosen UMTAS Raih Silver Medal dalam Kompetisi Internasional di Malaysia

Dosen UMTAS Raih Silver Medal dalam Kompetisi Internasional di Malaysia
Aceng Sambas Dosen Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Kabar membanggakan datang dari Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS). Dosen sekaligus peneliti aktif, Aceng Sambas, berhasil meraih Silver Medal dalam ajang bergengsi East Coast Summit on Sustainability and Green Innovations Competition (ECSUGIC 2025) yang diselenggarakan oleh Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia, pada 15 Oktober 2025.

Kompetisi ini merupakan bagian dari Festival of Idea@Terengganu, yang berfokus pada tema inovasi hijau dan keberlanjutan global. Dalam ajang tersebut, Aceng berkolaborasi dengan tim lintas negara dari Malaysia dan Indonesia, mempresentasikan karya inovatif berjudul “IoT-Based Autonomous Water Quality Monitoring Robot for Sustainable Marine Environments.”

Karya ini mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT) dan sistem sensor pintar guna memantau kualitas air secara otomatis. Robot tersebut mampu mendeteksi berbagai parameter penting seperti pH, kekeruhan, konduktivitas listrik, suhu air, tekanan udara, dan kelembapan. Data hasil pengukuran dikirim secara real-time ke sistem berbasis cloud, memungkinkan analisis cepat dan akurat untuk mendukung pengelolaan ekosistem laut yang berkelanjutan.

Menurut Aceng, proyek ini dirancang sebagai solusi atas keterbatasan metode manual dalam pemantauan kualitas air. “Dengan sistem otomatis ini, pemantauan dapat dilakukan secara kontinu dan efisien, sekaligus mendukung upaya pelestarian lingkungan maritim,” jelasnya.

Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi bagi Aceng Sambas, tetapi juga mencerminkan komitmen UMTAS dalam memperkuat riset dan kolaborasi internasional. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peran Kantor Kerjasama dan Urusan Internasional (KKUI) UMTAS. Unit yang aktif memfasilitasi jejaring akademik lintas negara dan mendorong dosen untuk berpartisipasi dalam ajang global.

Rektor UMTAS, Neni Nuraeni, menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian tersebut.

“Kami sangat bangga atas prestasi Aceng Sambas dan tim yang telah mengharumkan nama UMTAS di kancah internasional. Inovasi ini sejalan dengan semangat kami menjadikan UMTAS sebagai universitas unggul. Menjadikan kampus berdaya saing global melalui riset berorientasi keberlanjutan dan teknologi hijau,” ungkapnya.

Inovasi robot pemantau kualitas air ini memiliki potensi luas untuk diterapkan di sektor perikanan, pemerintahan daerah, dan lembaga lingkungan. Selain mendorong efisiensi dalam pengawasan sumber daya air, teknologi ini juga berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran ekologi dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Pencapaian ini menegaskan komitmen UMTAS dalam memperkuat tridarma perguruan tinggi, khususnya di bidang penelitian dan inovasi yang memberikan dampak sosial.

Sebagai penutup, Aceng menyampaikan rasa syukur atas dukungan penuh dari pimpinan UMTAS, KKUI, serta mitra dari UniSZA Malaysia.

“Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi seluruh sivitas akademika UMTAS untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*