Mahasiswa baru Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil memecahkan rekor baru di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan membuat kreasi miniatur Tugu Jogja terbanyak menggunakan bahan-bahan bekas. Tercatat, sebanyak 913 miniatur Tugu Jogja dari bahan bekas tersebut dipamerkan dalam kegiatan Masa Ta’aruf (Mataf) FT UMY di Halaman Gedung FT UMY, Selasa siang (24/9). Rekor MURI ini diserahkan oleh Kepala MURI Semarang, Ari Andriani dan Representatif MURI Indonesia Sri Widayati, kepada Rektor UMY dan Dekan Fakultas Teknik UMY.
Pembuatan miniatur Tugu Jogja dari bahan bekas ini dipilih karena merupakan identitas Jogja. Selain itu juga bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal, membantu mengurangi krisis sampah yang terjadi di Jogja, sekaligus meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk mengolah limbah menjadi karya yang bernilai.
Dekan Fakultas Teknik, Ir Aris Widyo Nugroho ST MT PhD menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini. Pemecahan rekor MURI ini adalah yang kedua bagi FT UMY. Sebelumnya, FT UMY telah mencatat rekor MURI pembuatan desain miniatur masjid modern terbanyak pada tahun 2019.
Aris pun mengungkapkan, sebagai mahasiswa Teknik, mereka harus sadar akan pelestarian lingkungan dan dilatih untuk memahami desain bangunan. “Tugu adalah salah satu identitas dari Jogja yang konstruksinya khusus, sehingga kami sebagai orang Teknik bisa mengamati dan mendesain atau membuat polanya. Ini juga sebagai latihan untuk mahasiswa baru bagaimana membuat suatu bentuk model dari suatu bangunan, dan kami memilih tugu karena Tugu adalah ciri khas dari Jogja,” kata Aris.
Proses pembuatan miniatur Tugu Jogja ini sudah dimulai sejak bulan Agustus setelah pengumuman penerimaan mahasiswa baru. “Ada proses penugasan di bulan Agustus, kemudian mereka diberi contoh model untuk pembuatan miniatur secara online. Lalu, di pra-Mataf, mahasiswa baru mulai membangun. Prosesnya lama, dari penugasan, pemberian petunjuk, hingga bagaimana membuat dasarnya. Inovasinya tergantung mahasiswa dan tentu harus dibuat dari bahan-bahan bekas,” ujarnya.
Rektor UMY, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP IPM ASEAN Eng turut bangga atas prestasi mahasiswa FT UMY. Ia mengatakan, ini adalah pemecahan rekor MURI yang ke-14 bagi UMY, diawali September 2005, dan yang terbaru screening kesehatan gigi dan mulut menggunakan aplikasi IDCRA, yang ditemukan oleh mahasiswa FKG UMY. Untuk Fakultas Teknik sendiri sebelumnya telah mencatat rekor MURI dengan memprakarsai pembuatan desain masjid modern oleh mahasiswa terbanyak pada 8 Agustus 2019.
“Dan hari ini, MURI kembali hadir ke UMY menyaksikan para peserta Mataf membuat kreasi miniatur Tugu Jogja dari bahan bekas. Ini dikategorikan sebagai kegiatan yang mengangkat kearifan budaya lokal, sehingga MURI menyampaikan bahwa pembuatan miniatur Tugu Jogja sebanyak 913 resmi tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia,” pungkasnya. (Mut)
Be the first to comment