Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Aceh. Aksi tanggap darurat ini menjadi bentuk kepedulian kampus serta komitmen sivitas akademika Muhammadiyah dalam merespons isu-isu kemanusiaan.
Penggalangan dana dilakukan tidak lama setelah bencana terjadi. Donasi yang terkumpul berasal dari civitas akademika Unmuha, AIPTKMI Pusat, dan APTKMMI (Kesmas Muhammadiyah Indonesia). Bantuan kemudian disalurkan secara terkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Aceh, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), dan Lazismu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh agar pendistribusian berjalan tepat sasaran.
Dekan FKM Unmuha, Basri Aramico, menyampaikan bahwa sejumlah wilayah terdampak hingga kini belum mendapatkan distribusi bantuan secara merata. Karena itu, FKM dan Pascasarjana Unmuha mempercepat penyaluran dukungan ke titik-titik yang dinilai membutuhkan perhatian segera.
“Posko penggalangan dana mulai dibuka tiga hari setelah bencana. Inisiatif ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk APTKes,” jelasnya, Jum’at (4/12).
Ia menambahkan bahwa donasi yang diterima berupa uang tunai, bahan pokok, pakaian layak pakai, obat-obatan, peralatan medis, hingga perlengkapan darurat seperti tenda dan terpal. Sebagian dana juga dialokasikan untuk pembelian reproductive health kit bagi kelompok rentan—sektor yang sering kali terabaikan dalam situasi darurat.
Basri mengungkapkan bahwa terdapat tujuh daerah yang menjadi fokus utama distribusi. Tahap pertama penyaluran dijadwalkan pada 5 Desember 2025, dengan prioritas wilayah Aceh Utara atau lokasi lain yang memungkinkan untuk dijangkau.
“Tahap-tahap berikutnya akan disesuaikan dengan jumlah donasi yang terus bertambah,” ujarnya.
Basri juga mendorong pemerintah untuk menetapkan bencana ini sebagai bencana nasional. Menurutnya, penetapan tersebut akan membantu memperluas dukungan dan mempercepat pemulihan masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi.
“Kami berharap status bencana nasional segera ditetapkan agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan menyeluruh,” tutupnya.
Be the first to comment