“Apa yang menyebabkan naskah publikasi ditolak oleh editor jurnal?”. Begitu pemantik Ibrahim Fatwa Wijaya saat mengisi materi “Optimalisasi Publikasi Jurnal” dihadapan dosen Universitas Muhammadiyah Buton (UMB), Rabu (21/03/2024). Ibrahim melanjutkan bahwa sebanyak 50 persen paper akan ditolak oleh editor dikarenakan tidak adanya novelty atau kebaruan dan kontribusi yang tercantum dalam artikel jurnal. “Kalau tidak ada novelty, maka akan sulit untuk menemukan kontribusi,” paparnya.
Tim Pengembang Majelis Diktiltibang PPM ini juga memaparkan faktor lain yang turut berpengaruh ditolaknya naskah publikasi diantaranya pertama, scope penelitian tidak sesuai target jurnal. Kedua, naskah yang tidak sehat seperti bahasa Inggris, teori, dan metodologi yang lemah. Ketiga, tidak adanya etika seperti plagiarism, submit pada dua jurnal diwaktu yang bersamaan, dan tidak memiliki dampak atau impact yang dihasilkan.
Dengan begitu, Ibrahim turut memberikan tips dan trik dalam menulis jurnal. “Tips ini saya kumpulkan dari para editor jurnal yang bisa diterapkan dalam menulis naskah publikasi,” paparnya.
Tips Menulis Naskah Publikasi
Pertama, tentukan novelty atau kebaruan yang dihasilkan dari penelitian. Kebaruan dapat dituliskan pada cover letter, serta abstrak penelitian. Peneliti juga perlu menelaah dan mengkritisi literature review terhadap paper yang ada. “Hal yang penting pula yakni adanya identifikasi gap dalam riset yang dipaparkan secara jelas dengan bukti dan klaim new contributions dalam paper,” tambahnya.
Kedua, tentukan jurnal target dengan membaca dengan seksama tujuan dan scope jurnal yang dituju. Baca beberapa paper yang baru terbit pada jurnal target. “Cara yang cukup unik yakni kita dapat mengajukan diri sebagai volunteer sebagai reviewer pada jurnal target,” paparnya.
Ketiga, menguatkan review teori yang relevan serta menemukan teori yang dapat mendukung argument atau hipotesis penulis. “Penelitian yang dilakukan dapat meng-extend sebuah teori,” tambahnya.
Keempat, hindari metodologi yang kurang sistematik, kurang transparan, dan kurang akurat. Kesalahan paling banyak yakni tujuan riset yang tidak match dengan metode yang dipilih, sampling strategi yang kurang tepat, kualitas data, teknik analisis data yang lemah.
Diakhir, Ibrahim turut menambahkan agar para peneliti dalam hal ini dosen UMB untuk dapat mempersiapkan dengan matang saat ingin submit artikel jurnal. “Persiapan dapat berupa bahasa, format paper, etika yang harus dilihat, serta menggunakan softwere yang mendukung seperti turnitin,” pungkasnya. []apr
Be the first to comment