Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Maumere resmi berubah bentuk menjadi Universitas Muhammadiyah Maumere (Unimof) pada Selasa (10/10/2023) bertempat di Aula Gedung Amin Rais lantai 3 kampus Universitas Muhammadiyah Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT. Peralihan status tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi nomor 763/E/O/2023 tertanggal 13 September 2023 tentang perubahan status menjadi Universitas Muhammadiyah Maumere.
Pelaksanaan launching ini dihadiri Ketua Majelis Ditilitbang PPM, Prof. Bambang Setiaji secara zoom, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST.,M.Engg, Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera, M.Si, Badan Pelaksanan Harian Unimof, Rodja Abdul Natsir, SH., M. Pd, Penjabat Forkopimda Sikka, Keuskupan Maumere, Pimpinan PT sekabupaten Sikka, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah, PBNU, FKUB, pimpinan Bank mitra, sekolah mitra, yayasan mitra, pimpinan selingkup Unimof, organisasi mahasiswa, dosen dan staf Unimof.
Sebelum launching, dibacakan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia oleh anggota LLDIKTI Wilayah XV, Ros Hayati Rosna, tentang izin perubahan bentuk dari status IKIP Muhammadiyah Maumere menjadi Universitas Muhammadiyah Maumere dan penyerahan SK oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere.
Mengawali sambutan Rektor, Erwin Prasetyo, ST., M. Pd mengatakan, alih status dari IKIP Muh Maumere menjadi Unimof merupakan pekerjaan besar yang didukung oleh banyak pihak yakni Pimpinan Pusat Persyarikatan Muhammadiyah, Pemkab Sikka, Bupati Sikka, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV, dan secara politis didukung oleh Anggota DPR RI, Andreas Hugo Parera. “Kampus ini tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya campur tangan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanannya, sejak masih IKIP hingga saat ini menjadi universitas,” jelasnya.
Rektor juga mengatakan, Unimof adalah kampus multikultural dan inklusi yang mana hampir 80 persen mahasiswanya beragama Katolik. “Unimof tidak memiliki sekat dan saling membedakan, semuanya berguru disini menjadi kampus multikultural dan menjunjung tinggi toleransi beragama,” ungkapnya.
Dengan menjadi universitas lanjutnya, maka seluruh masyarakat sedaratan Flores dapat menikmati pendidikan tinggi di Unimof dengan tenaga dosen yang memadai maupun tenaga adiministrasi sangat majemuk. “Tenaga dosen, administrasi disini sangat majemuk hal ini karena Unimof tidak memandang suku, dan agama manapun. Universitas Muhammadiyah berada di kota Maumere semata hanya untuk mencerdaskan anak bangsa,” pungkas Erwin .
Be the first to comment