Kisah Rayhana Khusna Aida Raih Beasiswa Hafidz Al-Qur’an 30 Juz di UMP

Rayhana Khusna Aida mahasiswa peraih beasiswa hafid al-quran Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Dok.UMP)
Rayhana Khusna Aida mahasiswa peraih beasiswa hafid al-quran Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Dok.UMP)

Kisah inspiratif datang dari Rayhana Khusna Aida, mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Dia merupakan peraih beasiswa Hafidz Al-Qur’an 30 Juz. Hingga saat ini, UMP menawarkan 9 (sembilan) jenis beasiswa bagi calon mahasiswa baru jenjang jenjang D3, D4 dan S1. 

Beasiswa tersebut yakni Hafidz Al-Qur’an 15 Juz. Hafidz Al-Qur’an 30 Juz, Beasiswa Berprestasi Internasional, Beasiswa Kader Muhammadiyah (BKM) Jenjang S1, Beasiswa Anak Yatim (BAY), Beasiswa Fakir Miskin (BFM), Beasiswa Pusat Studi Dakwah Komunitas (PSDK), Beasiswa Anggota (dan Keluarga) Polri (D3,D4,S1) dan, Beasiswa Berprestasi Nasional.

Bagi mahasiswa yang akrab disapa Rayhana itu, menghafal Al-Qur’an bukan hanya pencapaian spiritual, tetapi juga membuka pintu gerbang meraih prestasi akademis. Perjalanannya yang inspiratif menjadi bukti bahwa dedikasi dan ketekunan dalam menghafal Al-Qur’an dapat mengantarkan pada kesuksesan.

Enam Tahun di Pesantren

Rayhana memulai perjalanannya di pesantren, di mana dia menghabiskan enam tahun untuk menghafal Al-Qur’an. Di sana, Rayhana tidak hanya mempelajari dan menghafal setiap ayat-ayat suci Al-Qur’an, tetapi juga ilmu hadits, bahasa Arab, tarikh, mahfudzot, tajwid, muhadhoroh, dan bahasa Inggris.

Ia mengaku, meskipun pada awalnya merasa berat untuk menghafal Al-Qur’an namun perlahan menjadi kebiasaan yang dinikmati. “Saat awal menghafal Al-Quran saya merasa terpaksa, akhirnya menjadi kebiasaan yang sangat saya nikmati,” ungkap Rayhana dilansir dari ump.ac.id. Selasa, (28-5-2024).

Selama di pesantren Rayhana mendapatkan banyak bekal berharga, terutama dalam program Daurah Tahfidz. Dia bisa berkumpul dengan teman-teman yang memiliki semangat sama, motivasi mempelajari teknik menghafal yang efektif, dan berkompetisi di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat pesantren hingga nasional. Perjalanan itu tidak hanya memperkuat hafalannya, tetapi juga membangun karakter dan kepercayaan dirinya.

Meraih Beasiswa UMP

Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, Rayhana melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Kemudian dia mendaftar ke UMP melalui jalur Beasiswa Tahfidz Al-Qur’an 30 Juz. Dia bercerita poses pendaftaran memakan waktu sekitar satu bulan, mencakup pengisian formulir daring dan luring serta persiapan untuk ujian.

Setelah menjalani serangkaian tes termasuk wawancara pribadi, ujian tentang Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah, serta ujian hafalan Al-Qur’an. Akhirnya dia dinyatakan lolos. “Alhamdulillah, Allah memberi saya kabar baik. Allah memudahkan saya melewati semua ujian dan meraih beasiswa tahfidz 30 Juz untuk berkuliah di UMP,” ungkapnya penuh syukur.

Atas keberhasilan itu, bagi Rayhana bukanlah hasil dari keberuntungan semata, melainkan buah dari kesungguhan dan kepercayaan diri yang dibangun selama proses menghafal Al-Qur’an. Ia menyadari bahwa menghafal Al-Qur’an tidak hanya membawa keberkahan spiritual tetapi juga manfaat besar dalam kehidupan akademis.

Rayhana yakin bahwa menghafal Al-Qur’an adalah sebuah prestasi yang dapat diraih oleh siapa saja dengan tekad yang kuat dan dedikasi. Kisah Rayhana adalah bukti nyata bahwa menghafal Al-Qur’an dapat membawa banyak manfaat dalam kehidupan. Berkat semangatnya yang tidak pernah padam, Rayhana dapat meraih mimpi dan kesuksesan.  “Dengan semangat yang tidak pernah padam, saya terus melangkah maju membawa misi untuk menjadi teladan bagi generasi mendatang,” harapnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*