
Sebagai bentuk sinergi antara dunia kampus dan pendidikan menengah, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar program magang bagi mahasiswanya di SMK Muhammadiyah 2 Malang. Program ini bertujuan untuk membentuk calon pendidik profesional yang memiliki karakter Islami kuat.
Sebanyak sembilan mahasiswa diterjunkan langsung ke sekolah mitra untuk menjalani magang selama dua bulan, terhitung sejak 16 Juli hingga September 2025. Melalui program ini, para mahasiswa tidak hanya mengimplementasikan ilmu kependidikan yang telah mereka pelajari, namun juga turut serta dalam pembinaan karakter dan aktivitas keislaman di sekolah.
Koordinator kelompok magang, Muhammad Ilham Dzikri, menuturkan bahwa pengalaman langsung di lapangan membuka perspektif baru tentang profesi guru. “Mengajar di kelas bukan sekadar menyampaikan materi. Kami dituntut menjadi teladan, mampu membangun komunikasi, dan turut membentuk karakter siswa,” ungkapnya.
Selain bertugas mengajar, para mahasiswa PAI UMM juga dilibatkan dalam berbagai aktivitas rohani dan ekstrakurikuler. Seperti kultum harian, tilawah pagi, kegiatan keorganisasian siswa. Terutama mendampingi pelajar dalam kegiatan yang diselenggarakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dalam rangka Hari Anak Nasional.
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Malang, Lukman Hakim, S.HI., M.Pd.I., menyambut positif kolaborasi ini. Ia menilai kehadiran mahasiswa PAI UMM mampu memberikan suasana baru yang segar dalam proses belajar mengajar. “Mahasiswa UMM dikenal adaptif dan aktif. Mereka tak hanya mendampingi guru, tapi juga membawa inovasi di kegiatan keagamaan sekolah,” ujarnya.
Selama masa magang, dosen pembimbing lapangan dari Prodi PAI UMM, Fachrudin Mukhlis, S.Fil.I., M.IRKH., secara rutin melakukan pendampingan dan evaluasi terhadap mahasiswa. “Magang ini bukan hanya soal praktik mengajar, harus lebih dari itu. Para mahasiswa harus menjadikan dirinya sebagai pendidik yang berkarakter, visioner, cerdas, sabar, dan berakhlak,” jelasnya.
Program ini memberikan manfaat timbal balik. Mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata di dunia pendidikan, sementara sekolah mendapatkan tenaga pendamping yang aktif dan berkontribusi positif. Kedua pihak berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut sebagai kontribusi nyata dalam membangun kualitas pendidikan di Indonesia.
Be the first to comment