
Mahasiswa Program Studi Teknik Pangan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menciptakan bahan pengental makanan untuk saus dan es krim dari inovasi Xanthan Gum dari limbah tapioka dan bulu ayam. Berbeda dengan metode konvensional yang biasa menggunakan xanthomonas campestris, tim yang diketuai oleh Salsabila Tazkiyatul Kamila menciptakan inovasi ini dengan memanfaatkan limbah tapioka sebagai sumber karbon dan bulu ayam sebagai pengganti nitrogen.
Proses pembuatan memerlukan tingkat higienis yang ekstra, termasuk pencucian dan pengeringan bulu ayam, serta tahapan higienitas lainnya. Dengan menggunakan desinfektan, air mengalir, dan larutan NaCl (sodium chloride), tim mahasiswa ini berhasil menghasilkan bubuk pengganti nitrogen dari bulu ayam. Proses ini memakan waktu, terutama dalam pembuatan pepton bulu ayam yang memerlukan perhatian khusus.
Salsabila Tazkiyatul Kamila menyikapi tantangan cuaca dan waktu dalam proses pembuatan di laboratorium. Menekankan pentingnya takaran yang tepat, ia menjelaskan bahwa 0,4 gram limbah tapioka pada suhu 80 derajat mampu membangunkan bakteri yang diperlukan untuk pembuatan Xanthan Gum. “Perlu waktu 80 menit untuk pengeringan pertama,” katanya.
Harapannya, penemuan ini dapat dilanjutkan ke tahap uji kelayakan yang lebih lanjut. Salsabila beserta tim sangat optimis, karena inovasi yang mereka buat menggunakan bahan belum pernah digunakan oleh peneliti lain, ini memiliki potensi yang besar sekaligus aman untuk dikonsumsi. Penemuan ini menjadi langkah awal menuju pemanfaatan lebih luas dari limbah tapioka dan bulu ayam dalam industri pangan dan dalam rangka mengurangi limbah yang terbuang. [] yud
Be the first to comment