Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) menunjukkan aksi nyata dalam pengabdian masyarakat melalui Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Baskara Bakti, Kecamatan Namang, Bangka Tengah. Selama dua bulan, mulai 28 Juli hingga 25 September 2025, mereka menggandeng komunitas lokal untuk merawat kearifan budaya dan ekologi pesisir Suku Sekak.
Mengusung tema “Merawat Warisan Bahari: Pemberdayaan Masyarakat Desa Baskara Bakti Melalui Konservasi, Literasi, dan Kearifan Sosial,” program ini tidak hanya menyasar pelestarian budaya, tetapi juga memperkuat kapasitas pemuda dan pelaku wisata lokal. Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan pendanaan Hibah Kompetitif Nasional Tahun 2025 dari DPPM Ditjen Risbang Kemdiktiristek RI.

Dipimpin oleh dosen Prodi Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA), Randi Syafutra, S.Si., M.Si., PMM ini melibatkan dua dosen pendamping dari lintas disiplin, Maulina Hendrik, S.Pd., M.Pd. (PGSD) dan Dr. Fitri Ramdhani Harahap, S.Sos., M.Si. (Sosiologi), serta 20 mahasiswa dari Prodi KSDA dan PGSD. Tim ini bekerja sama erat dengan Karang Taruna “Becampak” dan Pokdarwis “Cemara” dalam menjalankan kegiatan.
Selama 60 hari pelaksanaan, PMM ini menghadirkan delapan program utama yang dirancang sesuai potensi dan kebutuhan masyarakat mitra:
- Pelatihan Manajemen Organisasi Berbasis Budaya Lokal: Memperkuat tata kelola pemuda dan komunitas wisata melalui pendekatan digital dan kultural.
- Kelas Kreatif “Foto Cerita Sekak”: Memberi ruang ekspresi visual anak muda dalam mendokumentasikan kehidupan dan budaya Suku Sekak.
- Program “Sekak Muda Bercerita”: Produksi film pendek berbasis kisah lokal untuk memperkuat identitas dan literasi budaya komunitas.
- Pojok Literasi Sekak: Fasilitas baca tematik di Balai Desa yang memuat bacaan tentang lingkungan, budaya, dan cerita rakyat pesisir.
- Lokakarya Mini “Peta Wisata Impian”: Pemetaan potensi wisata dengan teknologi digital seperti SIG dan drone.
- Pelatihan Storytelling Wisata Pesisir: Mendorong lahirnya pemandu wisata lokal yang piawai menyampaikan narasi budaya dan ekowisata.
- Workshop Desain Paket Wisata Berbasis Cerita Lokal: Penyusunan booklet dan video promosi destinasi berbasis kearifan lokal.
- Kampanye “Laut Bersih, Warisan Sekak”: Gerakan sadar lingkungan melalui aksi bersih pantai dan edukasi ekologi partisipatif.
Tak hanya fokus pada program utama, tim PMM juga menggelar sejumlah kegiatan pendukung yang mendorong keterlibatan warga secara langsung, di antaranya:
- Upacara dan lomba kemerdekaan 17 Agustus bersama warga desa.
- Pembuatan Ecobrick sebagai upaya pengelolaan limbah plastik.
- Pelatihan Eco-Enzyme untuk pengolahan limbah organik rumah tangga.
- Pembuatan Totebag Ecoprint, produk kreatif ramah lingkungan berbahan pewarna alami dan dedaunan.
- Program ini menjadi wahana lintas generasi yang menyatukan pembelajaran akademik dengan praktik sosial dan budaya. Setiap kegiatan disusun berdasarkan hasil observasi, koordinasi intensif, dan perencanaan matang, sehingga berdampak nyata bagi masyarakat sekaligus memperkaya pengalaman mahasiswa.
Pemerintah desa dan warga menyambut baik kedatangan tim PMM. Antusiasme warga terlihat sejak hari pertama, memperlihatkan betapa kuatnya semangat kolaborasi antara akademisi dan komunitas lokal. Dalam semangat “Serumpun Sebalai”, PMM ini diharapkan menjadi model pemberdayaan berbasis budaya lokal yang dapat direplikasi di kawasan pesisir lainnya di Bangka Belitung maupun daerah lain di Indonesia.
Be the first to comment