Majelis Diktilitbang Dorong Humas PTMA Perkuat Jejaring dan Komunikasi Publik

Majelis Diktilitbang Dorong Humas PTMA Perkuat Jejaring dan Komunikasi Publik
Majelis Diktilitbang Dorong Humas PTMA Perkuat Jejaring dan Komunikasi Publik

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah menegaskan pentingnya percepatan konsolidasi kerja-kerja kehumasan di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ’Aisyiyah (PTMA). Penguatan jejaring, koordinasi kawasan, serta kesamaan arah komunikasi kelembagaan dinilai menjadi langkah penting agar reputasi PTMA semakin solid di tengah persaingan pendidikan tinggi.

Pesan itu disampaikan Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Moh. Mudzakkir, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Humas PTMA, di Yogyakarta, Jumat (5/12). Forum ini mempertemukan humas dari seluruh PTMA.

Dalam sambutanya, Mudzakkir menyebut Rakornas kali ini sebagai “titik awal penguatan arah gerak Forum Humas PTMA”, bukan hanya sebagai acara seremonial pertemuan para praktisi komunikasi kampus. Menurutnya, humas memegang peranan lebih dari sekadar unit publikasi; ia adalah komponen strategis dalam membangun ekosistem PTMA yang kokoh.

“Humas itu seperti intelijen, bila bekerja baik, orang tidak menyadari keberadaannya. Tetapi ketika ada kesalahan kecil saja, sorotan publik langsung mengarah kepadanya,” ujarnya.

Analogi itu menggambarkan betapa pentingnya peran humas sebagai penjaga alur informasi, penguat pemahaman internal, sekaligus jembatan antara kampus dan publik luas.

Mudzakkir mendorong Forum Humas PTMA mempercepat sinergi lintas kampus, mulai dari berbagi praktik baik, menyusun standar komunikasi, hingga membangun jejaring yang lebih sistematis di setiap kawasan. Menurutnya, kolaborasi internal PTMA harus bergerak seiring dengan perluasan jaringan pada level regional.

Ia mengingatkan bahwa jaringan PTMA tidak hanya berdiri di Indonesia. Keberadaan sejumlah PTMA di Malaysia membuka peluang kolaborasi komunikasi yang lebih luas di Asia Tenggara.

“Jejaring kawasan itu penting. Kalau PTMA di Indonesia terhubung kuat, dan PTMA di Malaysia ikut bergerak, maka radius pengaruhnya semakin besar,” jelasnya.

Pada bagian lain, Mudzakkir menyampaikan empati atas berbagai bencana yang melanda beberapa daerah, termasuk Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Ia mengingatkan bahwa kepekaan sosial dan gerak kemanusiaan adalah identitas historis Muhammadiyah yang tak boleh dilepaskan dari dinamika konsolidasi lembaga.

Ia mengajak sivitas PTMA agar terus menjaga kepedulian di tengah kerja strategis organisasi, sebab reputasi perguruan tinggi juga tercermin dari responsnya terhadap situasi kemasyarakatan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*