Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menjadi tuan rumah kegiatan Ceramah Kesehatan bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Ahad (9/11/2025), bertempat di Auditorium KH Ahmad Dahlan Kampus 1 Umsida.
Acara ini mengangkat tema “Kolaborasi Nasional Pemerintah dan ‘Aisyiyah: Kebijakan Transformasi Kesehatan yang Berkeadilan bagi Warga Bangsa”.
Ceramah kesehatan ini dihadiri lebih dari 400 peserta dari kalangan akademisi, kader ‘Aisyiyah, tenaga kesehatan, hingga mahasiswa Umsida.
Kegiatan ini menghadirkan dua tokoh nasional, yakni Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dan Dr Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah.
Hadir pula Maria Endang Sumiwi (Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes RI), Warsiti (Ketua Majelis Kesehatan PP ‘Aisyiyah), Achmad Jainuri (Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah), Sukadiono (Ketua PWM Jawa Timur), dan Rukmini Amar (Ketua PWA Jawa Timur).
Dari internal Umsida, turut hadir Rektor Umsida, Hidayatulloh para wakil rektor, direktur rumah sakit, hingga kepala dinas kesehatan Jawa Timur.
Umsida Kenalkan Capaian Unggul dan Pembangunan Rumah Sakit Baru
Kegiatan dibuka oleh Rektor Umsida yang memperkenalkan perkembangan terkini kampus kepada para tamu nasional. Ia menyampaikan bahwa Umsida kini berstatus Akreditasi Unggul secara institusi dari BAN-PT sejak 7 Maret 2024. “Dari 34 program studi yang ada, 14 Prodi telah terakreditasi unggul, 15 program studi berstatus baik sekali, dan 5 Prodi terakreditasi baik. Kami terus berjuang untuk meningkatkan akreditasi Prodi di Umsida,” jelas Dr Hidayatulloh.
Rektor juga menjelaskan bahwa Umsida sedang membangun Rumah Sakit Umum dengan keunggulan gigi dan mulut. Pembanguna rumah sakit itu ditargetkan selesai pada Februari 2026.
Rumah sakit ini nantinya akan menjadi sarana praktik klinik mahasiswa sekaligus memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat umum. “Setelah bangunan selesai, kami harap dukungan dari Bapak Menteri Kesehatan untuk pengadaan alat kesehatan,” tambahnya.
Menteri Kesehatan Apresiasi Dakwah Kesehatan
Dalam ceramahnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa keberhasilan Indonesia menjadi negara maju ditentukan oleh dua indikator utama, yakni pendidikan dan kesehatan. Ia menyebut keduanya telah dipikirkan jauh sebelumnya oleh pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. “Tugas saya sebagai Menteri Kesehatan adalah menjaga masyarakat tetap sehat, jangan sampai sakit,” tegasnya.
Menkes juga menyerukan agar gerakan dakwah kesehatan yang dilakukan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah diperluas melalui klinik, cek kesehatan gratis, dan edukasi hidup sehat. Budi mengusulkan agar ranking kesehatan dibuat sebagai indikator kinerja organisasi, selain aktivitas sosial. “Berikan target kepada pimpinan terkait ranking cek kesehatan gratis,” pesannya.
‘Aisyiyah Berkomitmen Perkuat Dakwah Kesehatan Berbasis Keadilan
Ketua PP ‘Aisyiyah, Dr Siti Noordjannah Djohantini, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari dakwah kesehatan berbasis keadilan. Ia menyebut ada lebih dari 460 Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah yang aktif menjalankan program kesehatan di seluruh Indonesia. “Hal-hal yang berkaitan dengan persoalan kesehatan sampai ke tingkat bawah adalah bagian dari dakwah kami,” tegasnya. Ia berharap kolaborasi dengan pemerintah terus diperkuat, terutama untuk daerah-daerah yang jauh dari akses kesehatan.
Be the first to comment