Gerakan Muhammadiyah yang digagas oleh KH Ahmad Dahlan merupakan the idea progress yang menjadi salah satu asal-usul gerakan pencerahan untuk bangsa Indonesia. Begitu papar Moh. Mudzakkir, S.Sos., M.A., Ph.D. selaku Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dalam orasi yang disampaikan pada Wisuda Program Diploma dan Sarjana STIKES Muhammadiyah Bojonegoro, Selasa (24/09/2024).
Mudzakkir memaparkan, gagasan kemajuan pendidikan tinggi Muhammadiyah berakar pada semangat Islam Berkemajuan. “Konsep ini mengedepankan pendidikan berbasis nilai Islam, terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan modern, dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup umat,” paparnya.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) memiliki ciri kemajuan yakni pertama, integrasi nilai Islam dengan sains dan teknologi. Dalam hal ini, PTMA diharapkan melahirkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan yang dikuatkan dengan integritas moral sesuai ajaran Islam. “Bukan hanya menjadi profesi yang profesional saja, tapi juga memiliki moralitas akhlakul karimah, pancaran nilai-nilai AIK, itu yang membedakan PTMA dengan kampus lainnya,” paparnya.
Kedua, pendidikan sebagai alat pencerahan dan transformasi. PTMA harus dipandang sebagai sarana pencerahan yang memberikan wawasan luas mengenai dunia dan kehidupan. “Intelektualitas memang tidak hanya diperoleh dari sekolah, namun orang yang sekolah atau berpendidikan berpeluang besar untuk dapat menggunakan intelektualitas tersebut,” tambahnya.
Ketiga, perkembangan SDM Unggul dan berkarakter. Gagasan kemajuan dalam PTMA yakni pengembangan SDM yang unggul akademik, dan profesional, serta berkarakter kuat. “Lulusan yang dihasilkan harus berkompeten serta memiliki integritas moral dan sosial. Namun perlu diingat spirit AIK yang menjadi dasar,” papar dosen Universitas Negeri Surabaya tersebut.
Keempat, inovasi dan kewirausahaan sosial yakni PTMA perlu mendorong inovasi dan kewirausahaan sosial pada kurikulum. Harapannya, PTMA melahirkan generasi yang kreatif, inovatif, dan transformatif yang mampu menciptakan solusi bagi permasalahan masyarakat.
Kelima, penguatan riset dan pengabdian yang dapat didorong dengan peran dosen serta mahasiswa dalam menciptakan solusi inovatif untuk memecahkan masalah nyata di lingkungan sekitar.
Keenam, digitalisasi dan transofrmasi dalam era rebolusi industri 4.0. Pemanfaatan teknologi informasi akan meningkatkan aksesibilitas pendidikan dan mendorong efisiensi serta inovasi di berbagai aspek akademik.
Terakhir, adanya kolaborasi dan internasionalisasi dengan memperluas jejaring. Sehingga dapat meningkatkan kualitas akademik dan memperkuat reputasi global PTMA.
Gagasan kemajuan diatas merupakan upaya untuk memastikan PTMA tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman. “PTMA harus terus berperan dalam mewujudkan progresstive Islam, yang tidak hanya menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun pada penguatan karakter dan integritas sesuai ajaran Islam,” pungkasnya.
Be the first to comment