Universitas Muhammadiyah Kalianda (UM Kalianda) terus meneguhkan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia yang berkarakter dan berideologi kuat. Salah satu ikhtiar tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Baitul Arqom Tahun 2025 bagi dosen dan karyawan, yang digelar selama tiga hari, mulai 19 hingga 21 Desember 2025.
Kegiatan pembinaan ideologis ini diikuti oleh 32 peserta, terdiri atas 26 dosen dan 6 karyawan, sebagai bagian dari proses perkaderan formal di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Baitul Arqom menjadi ruang strategis untuk menanamkan pemahaman, sikap, dan komitmen keislaman serta kemuhammadiyahan bagi seluruh sivitas akademika.
Rektor Universitas Muhammadiyah Kalianda, Susilawati, menegaskan bahwa Baitul Arqom bukan sekadar agenda rutin, melainkan instrumen penting dalam pembinaan ideologi di lingkungan kampus Muhammadiyah.
“Baitul Arqom ini tidak kami maknai sebagai kegiatan seremonial semata. Kami berharap kegiatan ini benar-benar membentuk karakter dosen dan karyawan, sekaligus menanamkan nilai-nilai kemuhammadiyahan dalam praktik keseharian di kampus,” ujarnya.
Menurutnya, penguatan ideologi dan nilai Islam Berkemajuan menjadi fondasi penting dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi, sekaligus menjaga identitas kampus Muhammadiyah di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Perkaderan Awal yang Menanamkan Kesadaran Ideologis
Kegiatan Baitul Arqom 2025 UM Kalianda dibuka secara resmi oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung, Ma’ruf Abidin. Dalam arahannya, ia menekankan bahwa Baitul Arqom merupakan pintu awal perkaderan di Muhammadiyah yang memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran ideologis kader.
“Baitul Arqom adalah perkaderan awal di Muhammadiyah. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai dasar dan semangat bermuhammadiyah ditanamkan secara sistematis, agar kader memiliki pijakan ideologis yang kokoh,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kekuatan Muhammadiyah terletak pada konsistensi kader dalam mengamalkan nilai Islam dan persyarikatan, tidak hanya dalam tataran pemahaman, tetapi juga dalam sikap dan tindakan nyata.
Melalui pelaksanaan Baitul Arqom 2025, UM Kalianda berharap pembinaan ideologis ini mampu melahirkan dosen dan karyawan yang tidak hanya profesional secara akademik dan administratif, tetapi juga memiliki integritas, etos kerja, serta komitmen kuat terhadap nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah.
Kegiatan ini sekaligus menegaskan peran strategis perguruan tinggi Muhammadiyah sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berpijak pada nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan, serta berkontribusi aktif dalam membangun peradaban berkemajuan.
Be the first to comment