Kepemimpinan dalam perguruan tinggi membutuhkan sikap transparansi. Terlebih dalam dunia perguruan tinggi yang perlu menjalin hubungan dan jejaring sehingga area publik dan keterbukaan akan semakin besar. Begitu papar Ahmad Muttaqin, Sekretaris Majelis Diktilitbang PPM saat mengisi materi terkait Bina Suasana dan Analisis Diri dan Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dihadapan peserta Leadership Training PTMA angkatan ke-9, Senin (05/02/2024).
Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini memaparkan saat ini Diktilitbang PPM telah memiliki data terkait PTMA yang memiliki bepotensi memiliki masalah dan konflik. Sehingga pimpinan perlu menyusun strategi untuk memperkecil peluang terjadinya konflik. “Salah satu cara untuk mengurangi konflik yakni adanya pembukaan diri antar perguruan tinggi baik dengan BPH, PWM, PDM hingga sivitas akademika,” papar Ahmad Muttaqin.
Selain sikap transparansi, Muhammad Samsudin turut mengingatkan salah satu upaya untuk memperkecil konfik yakni dengan keterampilan pimpinan dalam membuat perubahan. Sehingga tujuan pelatihan ini salah satunya yakni membentuk pimpinan untuk dapat membuat perubahan. “Membuat perubahan ini dapat berupa pola pikir, hingga perilaku,” papar Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang PPM tersebut.
Program ini papar Samsudin akan memiliki output untuk membuat action plan atau rencana tindakan yang harus dilakukan oleh pimpinan PTMA guna mewujudkan perubahan yang berkemajuan untuk PTMA. Masing-masing dengan indikator waktu evaluasi yaitu 3 (tiga) hingga 12 bulan setelah mengikuti program LT. []apr
Be the first to comment