Majelis Diktilitbang PPM mengadakan penutupan program Beasiswa Ilmu Falak/Astronomi bertempat di Kantor Majelis Diktilitbang PPM, Kamis (15/06/2023). Program ini merupakan kolaborasi antara Majelis Diktilitbang PPM dengan Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) dan Majelis Tarjih dan Tajdid PPM yang digagas pada awal tahun 2020 lalu. Terdapat 5 orang penerima beasiswa yang telah dinyatakan lulus pada program Magister Ilmu Falak UIN Walisongo Semarang dan Ilmu Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Alhamdulillah kami dapat lulus dan menyelesaikan amanah tepat waktu yakni dalam jenjang waktu kurang lebih 2 tahun. Kami berharap ilmu yang kami peroleh dapat bermanfaat dan berguna untuk mengabdikan diri di Persyarikatan,” papar Najimudin Syaifullah, salah satu penerima beasiswa Falak/Astronomi.
Menanggapi hal tersebut, Oman Fathurohman selaku Ketua Bidang III Hisab dan Iptek Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menyambut baik itikad para penerima mahasiswa yang bertekad mengabdi untuk Muhammadiyah. Terlebih saat ini, lulusan ilmu Falak dan Astronomi masih sedikit jumlahnya. Ahmad Muttaqin, Sekretaris Majelis Diktilitbang PPM juga mendukung hal tersebut. Baginya, program beasiswa ini dapat meningkatkan jumlah lulusan pada ilmu Falak dan Astronomi ke depannya. “Kami berharap, setiap provinsi memiliki paling tidak satu lulusan yang berkompetensi pada Ilmu Falak dan Asronomi,” paparnya. Melihat peluang tersebut, Lazismu juga turut mendukung lahirnya lulusan Ilmu Falak dan Astronomi dengan mengembangkan program-program baru untuk beasiswa. “Ke depannya kami juga akan menggagas program yang mirip dengan LPDP namun ini versi Muhammadiyah. Harapannya, program ini dapat membuka peluang bagi mahasiswa kita yang ingin studi lanjut. Salah satunya untuk Ilmu Falak dan Astronomi,” papar Hafizh Syafaaturrahman.
Mendorong hal tersebut, Muhammad Sayuti, Sekretaris PP Muhammadiyah juga mendukung agar lulusan program beasiswa dapat lanjut untuk mengambil pendidikan S-3. Muhammadiyah ingin menawarkan cara pandang kalender Islam yang terintegrasi dengan dunia saintifik. Tentunya dengan menyiapkan ahli yang kompeten di bidangnya bagi masa depan umat Islam. “Dengan begitu, kalian perlu untuk mempersiapkan diri sekolah lagi, latih juga kemampuan bahasanya,” begitu pesannya.
Diakhir, Prof Syamsul Anwar selaku Ketua PP Muhammadiyah juga memberikan nasihat agar lulusan dapat membantu Muhammadiyah dalam penyatuan kalender Islam sebagai acuan umat Islam di seluruh dunia. Saat ini Kalender Islam masih menjadi kajian menarik terutama dalam ijtihad pemikiran yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid. Namun lulusan Ilmu Falak dan Astronomi di lingkungan Muhammadiyah masih sangat terbatas. “Dengan begitu Ilmu ini perlu untuk dikembangkan namun tidak semata dari segi teori astronomi namun juga dikembangkan dengan ilmu keagamaan,” begitu pungkasnya.
Be the first to comment