Ramadan di Kampus STKIPMKu: Jadilah Kader Peradaban yang Terus Berkarya dan Tebar Kebaikan

Semarak Ramdan 1445 H di kampus (Dok. STKIPMKu)
Semarak Ramdan 1445 H di kampus (Dok. STKIPMKu)

Semarak Ramdan 1445 H di kampus, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Muhammadiyah Kuningan (STKIPMKu) menggelar Pengajian Ramadan dengan menghadirkan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, Prof Dr H Ahmad Dahlan, MAg. Pengajian ini berlangsung pada Ahad, (24/3/2024) di Masjid Nuroh’ Binti Sholeh Al-Mudafii STKIPMKu. Kegiatan ini diikuti oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jawa Barat, Badan Pengurus Harian (BPH) STKIPMKu dan jajarannya serta seluruh sivitas akademika.

Ketua STKIPMKu, Dr Nanan Abdul Manan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa momen ramadan merupakan waktu terbaik untuk introspeksi dan perbaikan diri. Sebab itu, Dr Nanan mengajak seluruh sivitas akademika agar sama-sama meningkatkan kebaikan di bulan Ramadan. “Gunakan kesempatan untuk memperbaiki diri secara pribadi dan profesional dalam bingkai berMuhammadiyah,” ajaknya.

Senada dengan itu, Ketua PWM Jawa Barat dalam tausiahnya mendorong sivitas akademika STKIPMKu agar konsisten menyelenggarakan kegiatan keagamaan seperti kajian Islam dan kegiatan sosial kemasyarakatan sesuai dengan nilai-nilai Muhammadiyah dan dipahami secara mendalam.

Menurutnya, sebagai kader Muhammadiyah harus keluar dari rumah, artinya keluar rumah tidak hanya mencari rejeki saja. “Tetapi kita menjadi seorang profesional agar mampu mengajak kepada kebaikan kepada masyarakat, mampu mencerahkan masyarakat. Warga Muhammadiyah harus punya bekal untuk akhirat. Tidak hanya melulu mencari rejeki apalagi berupa uang atau harta,” jelasnya.

“Jadi seorang dosen harus produktif, sehingga perguruan tinggi ini bisa lebih maju. Dosen karyawan harus bisa memanfaatkan momentum. Bangunlah nilai tambah dengan cara jadilah dosen yang baik yang berkomitmen terhadap muhammadiyah dalam menebar kebaikan kepada sesama,” tambah H. Ahmad.

Pada akhir tausiahnya, H Ahmad berpesan, “Jangan jadi manusia nomaden, tapi jadilah manusia peradaban, yaitu dengan berkarya, berkarya dan berkarya dalam bekerja dengan mengabaikan diri untuk muhammadiyah.” tutupnya. []ron

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*