Rektor ITS PKU Surakarta: Wisudawan Diharapkan Fasih Hadapi Era Kecerdasan Buatan

Rektor ITS PKU Surakarta: Wisudawan Diharapkan Fasih Hadapi Era Kecerdasan Buatan

ITS PKU Muhammadiyah Surakarta melaksanakan Sidang Senat Terbuka dalam Rangka Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, dan Diploma ke 31 Tahun 2023. Kegiatan ini diikuti 344 wisudawan bertempat di ITS PKU Surakarta, Sabtu (23/09/2023).

Weni Hastuti dalam sambutannya menyampaikan kualitas pendidikan yang diterima ITS PKU Surakarta merupakan tanggung jawab ITS PKU Surakarta kepada Persyarikatan Muhammadiyah, bangsa, dan negara Indonesia. “Seiring kemajuan ilmu pengetahuan yang cukup pesat, pembenahan untuk pengembangan tetap kita tingkatkan secara intensif yang  berkesinambungan, baik di bidang administrasi, kepegawaian, maupun pelayanan, serta peningkatan kerja sama dengan berbagai stakeholder tingkat lokal, nasional, dan internasional,” paparnya.

Demikian juga dalam bidang akademik, pembenahan tetap ditingkatkan, termasuk pembenahan kurikulum OBE, sarana dan prasarana laboratorium, manajemen perkuliahan, evaluasi kinerja dan kemajuan dosen, kerja sama dalam kegiatan catur dharma perguruan tinggi dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia maupun mancanegara, serta pembinaan SDM, termasuk karier serta kepangkatan dosen melalui studi lanjut S-3, baik di dalam maupun di luar negeri.

Weni turut mengingatkan terkait tantangan dan peluang yang akan dihadapi wisudawan. Memasuki era Revolusi Industri 5.0 yang dikenal dengan era kecerdasan buatan. Informasi dan pengetahuan tersedia dengan melimpah dan murah untuk hampir semua cabang ilmu pengetahuan dan persoalan kehidupan. Mulai hadirnya berbagai bentuk teknologi menakjubkan seperti robot cerdas, printer tiga dimensi, Global Positioning System (GPS), kecerdasan artifisial, Internet of Things (IoT), teknologi nano, serta rekayasa genetika, dan hadirnya machine learning. “Machine Learning yang Growing yakni learning tidak hanya ada algoritma, tetapi memiliki mindset bahkan kecerdasan mesin yang memiliki kesadaran, artinya sudah memasuki lingkup emotional, social, dan spiritual intelligence,” lanjut Weni Hastuti.

Di tengah arus perubahan yang cepat serta ketidakpastian yang tinggi tersebut, para wisudawan tidak punya banyak pilihan, kecuali menghadapinya dengan penuh semangat dan kepercayaan diri. Sikap terbaik yang dapat diambil para wisudawan adalah bersedia untuk terbuka terhadap perubahan dan siap untuk terus belajar. Untuk meningkatkan, memperdalam, dan memperluas ilmu pengetahuan Anda. “Selama kuliah, Anda lebih banyak menggunakan otak kiri yang memiliki fungsi untuk kecerdasan manusia, menghafal, berpikir secara kritis, dan berlogika. Kemudian setelah lulus, Anda kembali ke masyarakat. Anda akan lebih banyak menggunakan otak kanan yang berhubungan langsung dengan daya imajinasi, kreativitas, dan inovasi, sehingga ketika terjun ke dunia kerja, Anda bisa lebih mandiri dan lebih kreatif,” ucapnya.

Dia turut berpesan kepada wisudawan agar tetap bertanggung jawab mengembangkan misi Persyarikatan, mewujudkan masyarakat madani, tetap komitmen dan terus melahirkan akhlak yang baik. “Kuasailah dan milikilah keunggulan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. jika pintar syarat jadi sarjana, jika berduit syarat jadi sarjana maka seluruh orang pintar dan kaya sarjana semua, buktinya tidak. Maka sarjana itu karena berkah dari Allah maka bermimpilah dan berusahalah agar kalian sukses kedepan,” tutupnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*