Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Dr Saidul Amin MA, mengungkapkan bahwa UMRI memiliki cita-cita besar untuk menyebarkan nilai-nilai peradaban Islam ke seluruh dunia, mengikuti jejak Turki Usmani. Salah satu strategi yang akan dijalankan adalah mengirimkan para dai Muhammadiyah untuk berdakwah di berbagai negara, termasuk negara-negara yang mayoritas non-Muslim. Langkah ini dianggap sebagai kontribusi Muhammadiyah dalam menyebarkan Islam di era global.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Dr Saidul Amin saat sambutan sebagai tuan rumah dalam acara Konsolidasi Nasional Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Aula Gedung Rektorat UMRI pada Rabu (17/9/2024).
Majelis Tabligh Muhammadiyah memiliki peran penting karena sebagai ujung tombak penyemaian dan penyebaran dalam paham keagamaan Muhammadiyah. Tugas yang dimiliki oleh majelis tidaklah ringan, mengingat tantangan dakwah yang semakin kompleks. “Saya semula sinis dengan ide Kyai Saad tentang pengiriman dai ke negara non-Muslim. Namun, setelah saya berkunjung ke Taipei, saya melihat fenomena budaya anak muda di sana yang lebih memilih menikah dengan robot karena dianggap lebih mudah diatur. Ini jelas membahayakan peradaban manusia,” ujarnya.
Fenomena ini menjadi salah satu alasan dilakukannya ekspansi dai ke kawasan non-Muslim karena sangat penting untuk menjaga peradaban manusia dan menyebarkan nilai-nilai keislaman.
Dr Saidul Amin juga mengungkapkan perkembangan UMRI di tahun 2024. Pada tahun ini, UMRI berhasil menarik lebih dari 2.500 mahasiswa baru. Dari jumlah tersebut, lebih dari 500 orang adalah mahasiswa non-Muslim, dan pada tahun 2024 tercatat 180 mahasiswa non-Muslim yang terdaftar di UMRI. “Kami bangga bisa menjadi tempat belajar yang inklusif dan menjadi rumah bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang agama, semoga diantara mereka ada yang mendapat hidayah Islam,” jelasnya.
Be the first to comment