Revitalisasi STIKes Muhammadiyah Tegal Upaya Pengembangan PTM Unggul

Hendra Apriyadi, M.Pd

Tepat pada 1 Oktober 2022 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIkes) Muhammadiyah Tegal berusia empat tahun. Menginjak usia baru, program studi S-1 Farmasi memerlukan revitalisasi dalam pengembangan STIkes Muhammadiyah Tegal sehingga mempercepat dalam pemenuhan target. Maka diperlukan kebersamaan serta kolaborasi dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang sudah berkembang maju. Dalam revitalisasi STIKes Muhammadiyah Tegal, bersinergi dengan Lazis Muhammadiyah Kabupaten Tegal sebagai penguatan untuk mendukung berbagai macam pengembangan STIKes Muhammadiyah Tegal. Selain itu peran penting juga diberikan dari RSI PKU Muhammadiyah Tegal yang terus mendukung baik dalam dana pengembangan serta menyiapkan sarana dan prasarana mulai dari laboratorium dan lainnya. Persiapan Akreditasi Program Studi S-1 Farmasi, dalam peningkatan mutu dan kualitas program studi perguruan tinggi melalui akreditasi program studi itu sangat penting. Ditargetkan tahun 2022 STIKes Muhammadiyah Tegal sudah terakreditasi Baik. Tiga hal yang perlu dilakukan STIKes Muhammadiyah Tegal dalam upaya pengembangan PTM Unggul, yakni:

 

Bersinergi

Pembinaan ini lebih ditekankan kepada pembentukan sikap bagi pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang meliputi aspek ideologis, akhlak, ibadah dan leadership. Dengan demikian STIKes Muhammadiyah Tegal  tidak sekadar tempat menyemai dan menyuburkan ilmu pengetahuan riset dan mengembangkan kehidupan masyarakat, akan tetapi juga tempat kaderisasi yang melahirkan kader Persyarikatan di bidang kesehatan.

Peran BPH sangat mendukung untuk terus memberikan motivasi serta mendukung kebijakan yang di program oleh STIKes Muhammadiyah Tegal, BPH bersama organisasi Muhammadiyah mampu mendedikasikan diri untuk kemajuan pendidikan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

STIKes Muhammadiyah Tegal saat ini memiliki Prodi S-1 Farmasi, terus berikhtiar dan berdoa terus kuatkan silaturahmi dan inovasi untuk mencari mahasiswa baru. Dalam perjalanannya telah mengalami berbagai macam tantangan. Namun sinergitas terus dikuatkan oleh pimpinan, BPH dan Persyarikatan serta pemangku kepentingan. Upaya sinergitas di tahun ke-4 adalah sinergi bersama pimpinan ranting, pimpinan cabang, Daerah, wilayah, dan pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dengan sinergi akan menciptakan proses yang sehat dan kuatkan silaturahmi.

 

Berkolaborasi

Upaya untuk membangun budaya organisasi menuju STIKes Muhammadiyah Tegal yang  unggul yakni dengan kuatkan kolaborasi dan sinergi bersama. Keberhasilan yang unggul adalah kompak membangun dan sinergi. Kuatkan silaturahmi serta komunikasi antar pimpinan organisasi dan pimpinan Persyarikatan. Mulai dari Ortom Muhammadiyah, Pimpinan Ranting Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 

Penulis selaku  wakil ketua I di STIKes Muhammadiyah Tegal berupaya untuk membangun budaya untuk menciptakan kinerja yang maksimal berbagai macam pendekatan dengan pemangku kepentingan baik di amal usaha muhammadiyah maupun dengan stakeholder. Kuatkan silaturahmi dan komunikasi serta kolaborasi antar pimpinan sehingga terwujud proses yang baik.

Kemajuan sebuah organisasi dilihat dari kekompakan dan etos kerja para pimpinan serta bagian bagian yang mempunyai peran. Semangat bekerja cerdas, ikhlas, dan tuntas. Bermuhammadiyah dengan menggembirakan penuh kebersamaan dan menyenangkan. Di dalam kepribadian Muhammadiyah dasar Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang dalam muqaddimah Anggaran Dasar yaitu hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah, hidup manusia bermasyarakat, mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat, menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan Ikhsan kepada kemanusiaaan, Ittiba kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad Saw, melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.

 

Bergerak

STIKes Muhammadiyah Tegal terus bergerak diantaranya kuatkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di Organisasi Muhammadiyah, Kepala SMA/SMK/MA Negeri swasta khususnya dalam Penerimaan Mahasiswa Baru.

Namun dalam geraknya dibutuhkan adanya peran pemimpin yang ideal. Mengutip pada surah An-Nur ayat 55 “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dibumi, sebagaimana Dia telah orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang- orang yang fasik”. (QS. An-Nur: 55)

Kepemimpinan yang ideal menurut penulis yakni pemimpin yang memiliki suri teladan yang baik dan bertanggung jawab serta jujur. Memiliki visi dan misi yang jelas,  kepemimpinan yang ideal pada dasarnya kepemimpinan yang mengacu pada suatu proses untuk menggerakkan sekelompok orang menuju ke suatu tujuan yang telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan mendorong atau memotivasi mereka untuk bertindak dengan cara yang tidak memaksa. Pemimpin yang ideal memiliki karakter yaitu cerdas, bertanggung jawab, jujur, dapat dipercaya, inisiatif, konsisten, tegas dan lugas. 

Kepemimpinan yang ideal harus bisa meneladani perilaku Nabi dalam mempraktekan akhlak mulia sehingga menjadi uswatun hasanah yang diteladani berapa sifat sidiq, amanah, tabligh dan Fathanah. Sifat kejujuran adalah keniscayaan bagian setiap pimpinan, pertama baik jujur dalam hati, Jujur dalam perkataan.

Karakter merupakan kunci penentu dalam keberhasilan suatu organisasi. Serta memiliki sifat Humility ‘kerendahan hati’ merupakan bahan dasar utama kepemimpinan masa kini. Di saat semua berjalan sangat cepat dan penuh dengan ketidakpastian, dibutuhkan kesadaran bahwa kita adalah makhluk yang penuh dengan keterbatasan dan tidak mampu melakukan segala sesuatunya sendirian. Seorang pemimpin itu harus ikhlas dan penuh sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan. Rasulullah SAW. dalam sabdanya menyatakan bahwa pemimpin suatu kelompok adalah pelayan pada kelompok tersebut. Sehingga sebagai seorang pemimpin hendaklah dapat dan mampu melayani serta menolak orang lain untuk maju dengan ikhlas.

Pemimpin  STIKes Muhammadiyah Tegal  harus lahir dari kader yang militan serta harus berideologi Muhammadiyah , Taat beribadah dan beramal shaleh yang merupakan bagian penting pimpinan yang rutin beribadah dan Akhlaknya mulia insya allah akan amanah. Sebaliknya jika pimpinan aktif beribadah sedang tetap melakukan perilaku tercela dipastikan ibadahnya belum sempurna.

Refleksi Milad ke-4 STIKes Muhammadiyah Tegal
Brebes, 4 Oktober 2022

Oleh: Hendra Apriyadi, M.Pd
Wakil Ketua I STIKes Muhammadiyah Tegal

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*