Riset UMKT Raih Medali Emas dan Penghargaan Khusus di Ajang Internasional RISE 2025

Riset UMKT Raih Medali Emas dan Penghargaan Khusus di Ajang Internasional RISE 2025
Riset UMKT Raih Medali Emas dan Penghargaan Khusus di Ajang Internasional RISE 2025

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) lakukan inovasi sekaligus mengharumkan nama Indonesia di panggung inovasi global. Tim riset yang dipimpin Paula Mariana Kustiawan, dosen Fakultas Farmasi UMKT, berhasil meraih Gold Medal serta Special Award Juara 1 dalam gelaran International Research and Innovation Symposium and Exhibition (RISE) 2025 yang diselenggarakan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) pada 25-26 Juni 2025 lalu.

Prestasi ini diraih melalui inovasi suplemen fungsional berbasis polen lebah kelulut (Trigona sp.), salah satu kekayaan hayati khas Kalimantan Timur. Produk effervescent ini merupakan luaran Hibah RisetMu 2023, yang dikembangkan melalui pendekatan bioteknologi dan inovasi formulasi dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kearifan lokal.

Potensi Besar Polen Lebah Kelulut

Polen lebah kelulut dikenal memiliki kandungan bioaktif tinggi seperti polifenol, flavonoid, protein, serta vitamin dan mineral alami yang berperan penting dalam menjaga imunitas dan kebugaran. Bahkan, antioksidannya dinilai lebih kuat dan stabil dibandingkan polen lebah madu biasa, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan suplemen kesehatan berkualitas premium dari Indonesia.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kekayaan hayati Kalimantan Timur menyimpan potensi ilmiah dan ekonomi besar. Polen lebah kelulut bukan sekadar bahan alam, tetapi sumber inovasi berbasis kearifan lokal,” ujar Paula saat dikonfirmasi redaksi, (29/10).

Paula Mariana Kustiawan, Dosen Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT)
Paula Mariana Kustiawan, Dosen Fakultas Farmasi UMKT

Keberhasilan riset ini terwujud lewat kolaborasi luas antar-stakeholder, mulai dari peternak lokal hingga lembaga riset internasional. Melibatkan Rumah Sahabat Kelulut Samarinda sebagai mitra peternak penyedia bahan baku, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk pengujian bioaktivitas, PT Nanotech Global Indonesia dalam pengembangan teknologi formulasi, serta Chulalongkorn University (Thailand) sebagai mitra internasional untuk validasi ilmiah dan komparasi kualitas produk.

Rektor UMKT, Muhammad Musiyam, mengapresiasi prestasi ini sebagai bukti nyata kapasitas UMKT dalam kompetisi global:

“Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi seluruh sivitas akademika UMKT. Pencapaian di RISE 2025 menunjukkan bahwa inovasi berbasis potensi lokal Kalimantan Timur dapat bersaing di tingkat global,” ujarnya

Keberhasilan ini memperkuat posisi UMKT sebagai pusat riset terapan dan pengembangan produk fungsional berbasis biodiversitas tropis Indonesia. Sekaligus menunjukkan bahwa kolaborasi akademisi, industri, dan masyarakat mampu melahirkan inovasi berkelanjutan yang berdampak luas.

“Capaian ini sejalan dengan semangat UMKT untuk terus inovatif, lolaboratif, dan berkemajuan. Ini sejalan dengan semangat UMKT untuk terus Inovatif, Kolaboratif, dan Berkemajuan dalam mewujudkan riset yang berdampak nyata bagi masyarakat,” pungkas Rektor.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*