
Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah kembali menggelar Serial Diskusi Hibah Riset Muhammadiyah 2025. Pada edisi kali ini, diskusi mengangkat tema “Diseminasi Penelitian Politik, Hukum, dan Sosial Humaniora” dan disiarkan langsung melalui Zoom Meeting, serta kanal YouTube Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, pada Senin (17/3).
Diskusi ini menghadirkan tiga narasumber dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah yang telah melakukan riset mendalam di bidangnya. Mereka adalah Salmawati, S.IP., M.IP. dari Universitas Muhammadiyah Sorong, Dr. Imam Mahdi, S.IP., M.A. dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, serta Dr. Mohamad Afrizal, M.A. dari Universitas Muhammadiyah Jember. Ketiga narasumber ini berbagi hasil penelitian mereka yang relevan dengan dinamika sosial, politik, dan hukum saat ini.
Salmawati dalam risetnya berjudul “Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Dana Otonomi Khusus Terhadap Kemiskinan di Papua” menyoroti efektivitas kebijakan dana otonomi khusus yang belum berdampak signifikan terhadap pengembangan manusia di Papua. Menurutnya, perlu adanya evaluasi lebih lanjut serta pendekatan baru dalam kebijakan tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan pembangunan yang lebih inklusif dan efektif bagi masyarakat Papua.
Sementara itu, Dr. Imam Mahdi membahas penelitian berjudul “Sentuhan Pertama Civil Society Organization: Peran Sant’Egidio, Humanitarian Dialogue, dan Muhammadiyah dalam Resolusi Konflik.” Ia menekankan bagaimana organisasi masyarakat sipil (CSO) berperan dalam menyelesaikan konflik di berbagai belahan dunia. Dalam penelitiannya, ia membandingkan pendekatan yang dilakukan oleh Sant’Egidio di Roma, Humanitarian Dialogue di Swiss, serta Muhammadiyah dalam resolusi konflik. Ia juga menegaskan bahwa dukungan dari berbagai elemen, baik komunitas maupun negara, sangat penting dalam memastikan keberhasilan penyelesaian konflik.
Dr. Mohamad Afrizal mengangkat isu krusial dalam risetnya yang berjudul “Peningkatan Literasi Politik Bagi Generasi Muda Muhammadiyah sebagai Pemilih Pemula pada Pemilu Serentak 2024 di Kabupaten Jember.” Ia melihat adanya potensi tingginya angka golput dalam Pemilu 2024. Sehingga literasi politik bagi generasi muda, khususnya kader Muhammadiyah yang masuk dalam kategori pemilih pemula, menjadi sangat penting. Menurutnya, pemahaman politik yang baik akan meningkatkan partisipasi aktif dalam demokrasi.
Diskusi ini berlangsung interaktif dan berjalan dengan lancar. Para narasumber tidak hanya memaparkan hasil penelitian mereka, tetapi juga berdialog dan memberikan perspektif yang lebih luas terkait temuan risetnya.
Serial Diskusi Hibah Riset Muhammadiyah 2025 akan terus berlanjut dengan tema-tema menarik lainnya. Informasi mengenai jadwal dan topik diskusi selanjutnya dapat diakses melalui kanal resmi Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. []ic
Be the first to comment