Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH) mengonfirmasi bahwa tiga gedung kampusnya mengalami dampak signifikan akibat banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh pada Rabu (26/11/2025). Kerusakan terjadi pada Gedung Kampus Induk di Jalan Gayo, Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) di Jalan Medan–Banda Aceh, serta Gedung Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) di Aceh Tengah.
Rektor UMMAH, Muharrir, menegaskan bahwa keselamatan sivitas akademika menjadi perhatian utama kampus.
“Kami sangat prihatin atas musibah ini. Prioritas kami adalah memastikan mahasiswa, dosen, dan staf dalam kondisi aman. Tim tanggap darurat telah dibentuk untuk melakukan asesmen dan memulai proses pemulihan aset kampus,” ujar Muharrir kepada tim redaksi, Kamis (11/12).
Kerusakan Aset dan Dampak 14 Hari Pasca-Banjir

Evaluasi awal menunjukkan sejumlah kerusakan serius, meliputi:
- Gedung Kuliah & Laboratorium: Peralatan, perabot, serta berbagai perangkat elektronik rusak akibat terendam banjir. Kerugian material cukup tinggi, terutama pada alat-alat laboratorium esensial.
- Akses Menuju Kampus FIP (Takengon): Ruas jalan utama dan beberapa jembatan terputus akibat longsor, menyebabkan akses menuju kampus terhambat total.
- Fasilitas Penunjang: Perpustakaan dan pusat data kampus juga terdampak dan masih dalam proses perhitungan kerugian.

Langkah Tanggap Darurat dan Pemulihan
UMMAH bergerak cepat melalui beberapa langkah strategis, antara lain:
- Membentuk Tim Koordinasi Bencana yang mengoordinasikan upaya penanganan langsung di lapangan. Tim terdiri dari unsur pimpinan, bagian sarana dan prasarana, serta perwakilan mahasiswa telah dibentuk untuk mengoordinasikan penanganan di lapangan.
- Menangguhkan Sementara Perkuliahan Tatap Muka, mengalihkan seluruh proses akademik ke pembelajaran daring hingga kondisi kembali aman.
- Aksi Gotong Royong Kampus, melibatkan staf dan mahasiswa untuk membersihkan area terdampak dan memulihkan fasilitas prioritas.
Program Bantuan untuk Dosen, Staf, dan Mahasiswa
Melalui program UMMAH Peduli Bencana, kampus menyalurkan paket bantuan kebutuhan pokok bagi dosen, staf, dan mahasiswa yang rumahnya ikut terdampak banjir. UMMAH juga membuka posko darurat dan donasi bagi warga kampus dan jaringan Amal Usaha Muhammadiyah, bekerja sama dengan Lazismu Bireuen.
Selain itu, tim internal tengah melakukan kajian kerugian aset kampus sebagai langkah awal penyusunan proposal pemulihan kepada berbagai pihak eksternal.
Rektor UMMAH kembali menegaskan pentingnya kebersamaan dalam masa pemulihan.
“Kami mengapresiasi semangat gotong royong seluruh civitas akademika. Kami berharap dukungan berkelanjutan agar UMMAH dapat segera kembali beroperasi normal,” katanya.
Be the first to comment