
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Tim Program Studi S1 Fisioterapi Umsida sukses meraih Juara 2 dalam ajang Medical and Health Competition Vol. 2 2025, yang diselenggarakan secara daring oleh Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Ahad, 19 Oktober 2025.
Kompetisi bergengsi ini diikuti oleh 20 tim fisioterapi dari berbagai perguruan tinggi se-Jawa Timur, dengan tema “Sport Science dan Muskuloskeletal: Dari Cedera ke Pemulihan Optimal.”
Tim Umsida yang beranggotakan Arrochman Setyadi, Dani Rachman Darmawan, dan Dziyaul Haq Anna Fisyah tampil gemilang di bawah bimbingan Bagas Anjasmara, dosen pembimbing yang membersamai.
Arrochman Setyadi, atau akrab disapa Arro, menceritakan bahwa timnya mengikuti tiga tahap kompetisi: eliminasi, semifinal, dan final.
Pada tahap awal, peserta mengerjakan soal individu menggunakan platform Quiziz, dan nilai digabung menjadi total poin kelompok. Dari hasil itu, tim Umsida berhasil menembus 10 besar semifinalis dan kemudian lolos ke babak final lima besar.
“Di babak final kami diberikan study case yang dinilai dari empat kriteria, yaitu praktik, diskusi, dan penyelesaian masalah. Kami harus berpikir cepat dan tepat,” ujar Arro.
Final berlangsung menegangkan karena tim Umsida berhadapan dengan pesaing tangguh seperti dua tim dari Unair, Stikes Rustida Banyuwangi, dan Unesa.
Namun, meski sempat gugup dan menghadapi kendala teknis, tim Umsida berhasil tampil solid dan menyelesaikan tugas praktikum dengan baik.
Menurut Arro, keberhasilan timnya bukan hanya hasil latihan menjelang lomba, tetapi juga karena pembiasaan belajar dan praktik selama perkuliahan.
“Bukan apa yang dipersiapkan untuk lomba, melainkan sebelum lomba apa yang sudah disiapkan. Materinya sudah sering kami pelajari di kelas,” jelasnya.
Sementara itu, Dani Rachman Darmawan menambahkan bahwa kunci utama timnya adalah kekompakan dan saling melengkapi, bukan sekadar pembagian tugas.
“Karena sistem lombanya tim, jadi kami harus benar-benar bekerja sama. Tidak bisa hanya mengandalkan satu orang saja,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Dziyaul Haq Anna Fisyah, yang menilai rasa percaya diri menjadi faktor penting dalam meraih prestasi.
“Kami terus menanamkan rasa percaya diri terhadap kemampuan yang sudah kami dapatkan selama kuliah. Dosen pembimbing juga sangat berperan dalam memantapkan persiapan,” tuturnya.
Keberhasilan tim Fisioterapi Umsida ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa dari kampus Muhammadiyah mampu bersaing di level regional dengan kampus-kampus besar.
Melalui prestasi ini, Umsida kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak lulusan unggul, berdaya saing, dan berintegritas tinggi di bidang kesehatan dan sains olahraga.
Be the first to comment