Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) 2022 pada Senin (31/7) lalu. Kegiatan tersebut bertajuk “Penyuluhan Bahaya Pajanan Debu Industri terhadap Gangguan Sistem Pernapasan di PT Semen Padang” ditujukan bagi para karyawan di PT Semen Padang. Tim ini diketuai oleh Astrina Aulia dengan anggota di antaranya Melda Saputri, Miftahurrahmi Fitri, dan Gebrian Aprilio Wahyu Syovian. Dilansir melalui media Suara Aisyiyah, kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman karyawan dan pekerja tentang akibat pajanan debu dari proses produksi yang ada di PT Semen Padang.
Tim PkM tersebut menjelaskan bahwa pajanan debu bisa diatasi dengan metode hierarki pengendalian risiko. “Yaitu suatu urutan prioritas dalam pencegahan dan pengendalian risiko yang mungkin timbul dan terdiri atas beberapa tingkatan secara berurutan,” jelas Astrina Aulia. Ia menjelaskan dengan didampingi anggota kelompoknya, bahwa ada lima cara berurutan yang dilakukan.
Pertama, eliminasi atau penghilangan, artinya menghilangkan sumber bahaya. Kedua, substitusi, artinya cara untuk mengganti metode, alat, mesin, atau bahan yang lebih aman dan tingkat bahaya rendah. Ketiga, rekayasa teknik, yaitu cara untuk memodifikasi atau merancang alat, mesin, atau tempat kerja yang lebih aman. Keempat, pengendalian administrasi, yaitu cara untuk meniadakan risiko dengan membuat prosedur, aturan, pelatihan, tanda bahaya, rambu, poster, label, atau mengubah durasi kerja. Kelima, alat pelindung diri (APD), yaitu melengkapi tenaga kerja dengan alat pelindungan diri untuk mengurangi risiko.
Penyuluhan tersebut dihadiri oleh 30 orang karyawan dan pekerja dari PT Semen Padang dari berbagai biro dan unit.[] RAS
Be the first to comment