Tim PPK Ormawa UM Pontianak Divisitasi Kemdiktisaintek, Peluang Besar Tembus Abdidaya dan Juara Nasional

Tim PPK Ormawa UM Pontianak Divisitasi Kemdiktisaintek, Peluang Besar Tembus Abdidaya dan Juara Nasional

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) kembali menjadi ajang pembuktian kiprah mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dalam pengabdian berbasis pemberdayaan masyarakat. Tahun ini, Universitas Muhammadiyah Pontianak (UM Pontianak) menjadi salah satu kampus terpilih yang menerima visitasi langsung dari Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) atas capaian luar biasa tim PPK Ormawa-nya di Desa Tebing Raya, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Program PPK Ormawa merupakan inisiatif Kemdiktisaintek untuk memperkuat kapasitas organisasi mahasiswa agar mampu menjadi motor perubahan sosial di masyarakat. Tahun 2025, tercatat 2.374 proposal dari 503 perguruan tinggi yang mengikuti seleksi nasional. Dari jumlah itu, hanya 295 judul dari 145 kampus yang berhasil memperoleh pendanaan, dan 68 di antaranya mendapat kehormatan untuk divisitasi langsung oleh Kementerian, termasuk UM Pontianak.

Kabar itu diterima melalui surat resmi Kemdiktisaintek pada pertengahan Oktober 2025. Dalam surat tersebut, tim PPK Ormawa HMJ Kesehatan Masyarakat Kampus Sintang masuk daftar penerima visitasi lapangan setelah sebelumnya lolos tahapan presentasi dan evaluasi laporan.

Tim Visitasi Kemdiktisaintek, terdiri dari Asri Ismail dan Andhika Gilang P. yang tiba di Kalimantan Barat pada 30 Oktober 2025. Tim disambut langsung oleh para dosen dan pimpinan UM Pontianak, antara lain Agus Samsudrajat, Mursalin (Dekan), serta perwakilan Wakil Rektor bidang kemahasiswaan.

Posyandu Terintegrasi dan Inovasi Gizi Lokal

Dalam kunjungan tersebut, Kemdiktisaintek menilai program unggulan UM Pontianak memiliki nilai kebaruan dan keberlanjutan. Beberapa di antaranya adalah pengembangan Posyandu Terintegrasi Layanan Primer, kebun gizi desa, serta program pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal.

Program-program ini tidak hanya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan ketahanan pangan, tetapi juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan, dari pemerintah daerah, tenaga medis, hingga lembaga swasta. Tujuannya untuk berkolaborasi dalam penguatan layanan kesehatan berbasis komunitas.

“Yang menarik dari UM Pontianak bukan hanya inovasinya, tetapi juga daya juang mahasiswanya di wilayah dengan kondisi geografis yang menantang,” ujar salah satu tim visitasi Kemdiktisaintek.

Hasil visitasi lapangan ini membuka peluang besar bagi tim PPK Ormawa UM Pontianak untuk melaju ke ajang Anugerah Abdidaya Nasional 2025 yang akan digelar pada 4-7 Desember di Kota Malang. Ajang tersebut menjadi puncak apresiasi bagi tim terbaik dari seluruh Indonesia yang menunjukkan kinerja unggul dalam bidang pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.

Apabila lolos dan berhasil meraih predikat Juara Nasional, capaian ini akan menjadi momen bersejarah bagi UM Pontianak.

Melalui perjalanan panjang dan penuh tantangan ini, mahasiswa UM Pontianak telah membuktikan bahwa pengabdian bukan sekadar agenda tahunan, melainkan bagian dari etos gerakan Muhammadiyah: menghidupi umat dengan ilmu dan amal.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*