Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) kembali menorehkan capaian membanggakan di kancah pendidikan tinggi dunia. Sebanyak tujuh PTMA berhasil masuk dalam daftar Times Higher Education World University Rankings 2026 (THE WUR 2026).
Ketujuh kampus tersebut adalah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Dari seluruhnya, UMS unggul dengan posisi peringkat dunia 1201–1500 dan skor 27.3–32.0, mempertahankan predikat sebagai kampus Islam terbaik di Indonesia dan salah satu kampus swasta terbaik secara nasional, sejajar beberapa kampus besar di indonesia seperti Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.
Sementara UAD, UMM, dan UMY menempati klaster 1501+ dengan rentang skor 10.3–27.2. Adapun Unismuh Makassar, UMSU, dan Umsida masuk dalam kategori “Reporter”, yang berarti universitas telah melalui proses penilaian dan tengah memperkuat kesiapan menuju peringkat dunia di tahun 2026.
Menurut laporan THE WUR 2026, pemeringkatan dilakukan berdasarkan lima indikator utama: Teaching (pembelajaran), Research Environment (lingkungan riset), Research Quality (kualitas riset), Industry (kerja sama industri), dan International Outlook (jejaring internasional).
Dari kelima aspek itu, UMS tampil menonjol dalam Research Quality dengan skor 60.5. Kemudian disusul dengan UAD dengan skor 43.6, UMM dengan skor 31.4, sementara UMY unggul dalam International Outlook dengan skor 49.0.
Menanggapi capaian tersebut, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Bambang Setiaji, menilai capaian ini menunjukkan konsistensi PTMA dalam menghadirkan pendidikan tinggi Islam yang berkualitas, modern, dan berdaya saing global.
“Keikutsertaan tujuh PTMA dalam THE WUR 2026 bukan hanya soal peringkat, tapi upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan PTMA serta membangun ekosistem akademik yang unggul dan berintegritas,” ungkap Bambang, Senin (13/10).
Menurutnya, capaian ini juga mempertegas komitmen Muhammadiyah untuk terus memperkuat daya saing riset dan inovasi di level internasional. “Kita tidak lagi bicara tentang sekadar eksistensi lembaga, tetapi kontribusi ilmiah yang diakui dunia,” tegasnya.
“UMS, UAD, UMM, dan UMY telah membuka jalan. Kini saatnya PTMA lain menapaki jalur yang sama, membangun reputasi global tanpa meninggalkan akar nilai Islam berkemajuan,” ujarnya.
Be the first to comment