UM Bima Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan dalam Pembangunan Smart City

UM Bima Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan dalam Pembangunan Smart City

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Salah satunya melalui kuliah umum bertema “Strategi Pembangunan Daerah yang Bersih dan Sehat: Tantangan Mahasiswa dalam Membangun Smart City” yang digelar di Auditorium H.M. Thayeb Abdullah, Kamis (24/9).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh mahasiswa FTIK dan dibuka secara resmi oleh Dekan FTIK, Syarifuddin, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dalam pembangunan daerah.

“Mahasiswa harus mampu menjadi pelopor dalam mewujudkan daerah yang bersih, sehat, dan berdaya saing. Melalui penguasaan teknologi dan inovasi, mereka bisa berkontribusi nyata dalam membangun kota yang cerdas dan ramah lingkungan,” ujar Syarifuddin.

Ia menambahkan bahwa pengembangan konsep smart city bukan sekadar proyek teknologi, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral civitas akademika dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.

Bangun Kota Cerdas Lewat Kolaborasi dan Kesadaran Ekologis

Kuliah umum ini menghadirkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bima, Didi Fahdiansyah, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, ia menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menciptakan pembangunan yang bersih dan sehat.

Menurutnya, pembangunan daerah yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada perubahan perilaku masyarakat.

Smart city bukan hanya soal teknologi. Ini tentang bagaimana masyarakat bersama pemerintah berkomitmen menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk hidup,” ungkap Didi.

Ia juga menjelaskan beberapa strategi penting dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan, seperti:

  • Penyediaan infrastruktur yang memadai untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan;
  • Pemanfaatan teknologi digital dalam sistem tata kelola kota;
  • Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui inovasi layanan publik; dan
  • Penguatan kolaborasi lintas sektor untuk mendorong partisipasi masyarakat.

Mahasiswa Muhammadiyah dan Tantangan Zaman Digital

Melalui kegiatan ini, FTIK UM Bima menegaskan peran mahasiswa bukan hanya sebagai penikmat teknologi, tetapi juga sebagai kontributor perubahan sosial berbasis ilmu pengetahuan. Semangat tersebut sejalan dengan nilai-nilai Muhammadiyah yang menekankan pentingnya ilmu sebagai alat dakwah dan kemajuan peradaban.

Kuliah umum berlangsung interaktif. Mahasiswa tampak antusias berdiskusi mengenai penerapan konsep smart city di wilayah Bima dan peluang kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan inovasi berbasis teknologi hijau.

Dari kegiatan ini, diharapkan mahasiswa UM Bima semakin memahami bahwa pembangunan daerah yang bersih dan sehat berawal dari kesadaran ekologis, inovasi teknologi, serta kolaborasi antarpihak. UM Bima terus mendorong generasi muda untuk menjadi bagian dari solusi menuju masa depan kota yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan manusiawi.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*